Era 1990-an dimana awal internet belum mendunia seperti sekarang, kehadiran internetmenjadi sebuah karya besar dalam teknologi informasi. Hampir semua yangk dahulunya dilakukan dengan manual, sekarang sudah bisa dikerjakan dengan bantuan internet. Masyarakat sudah terhipnotis sedemikian rupa sehingga internet telah menjelma menjadi salah satu kebutuhan primer.Hal tersebut tidaklah salah karena memang demikian adanya bahwa teknologi semakin mempermudah kehidupan manusia.
Kehadiran media sosial telah membawa kepada perubahan ke arah partisipasi masyarakat secara online. Partisipasi masyarakat bukan hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga di dunia maya
Media sosial bagi generasi milenial juga menjadi tempat dimana mereka mengekspresikan pandangan-pandangannya terhadap pemerintah sebagai bentuk partisipasi politik. Partisipasi politik secara umum ialah kegiatan warga negara yang dilakukan secara pribadi dan dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang dihasilkan pemerintah.
Kaum milenial sangat signifikan berkontribusi pada arah politik masa depan. Dengan demikian, membangun partisipasi kelompok usia ini merupakan suatu hal yangsangat penting. Ada dugaan bahwa kelompok yang berusia muda ini tidak tertarik dengan politik. Justru mereka perlu dirangkul dan didekati oleh pihak-pihak yang berkepentingan agar tumbuh kepedulian dan partisipasi politiknya.
Partai politik, para kandidat dan tim sukses yang sedang berkontestasi perlu memahamidengan baik kelompok milenial ini. Dengan ini media sosial dimanfaatkan sebagai senjata untuk menuju hal tersebut.
Media sosial sangat berperan penting sebagai salah satu faktor yang dapat memberikan efek positif dalam peningkatan partisipasi politik di kalangan generasi milenial sebagai pemilih pemula. Namun partisipasi politik tidak semata-mata diukur berdasarkan pemberian suara pada saat pemilu.
Pada dasarnya ada banyak bentuk partisipasi politik seperti: mengirim surat (pesan) kepada pejabat pemerintahan, ikut serta dalam aksi protes atau demonstrasi, menjadi anggota partai politik, menjadi anggota organisasi kemasyarakatan, mencalonkan diri untuk jabatan publik. Dengan demikian meskipun hanya pemula, tetapi partisipasi mereka ikut menentukan arah kebijakan Indonesia ke masa depan.
Media sosial menjadi arena yang memfasilitasi pengguna dalam melek politik misalnya yakni dengan berbagi ide, pikiran, informasi melalui jejaring dan komunitas virtual) berpendapat bahwa fungsi utama media bagi masyarakat adalah sebagai sumber informasi (inovasi, adaptasi, dan kemajuan); korelasi (menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi dalam bidang politik dan pemerintahan.
Lalu penulis juga memberi gagasan dengan adanya Media Sosial yang semakin maju, generasi millenial bisa juga mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.
Semakin lama dan berkesinambungan maka nantinya partisipasi politik pasti akan berkembang, dan bisa merubah dinamika politik Indonesia menjadi ciri khas dari modernisasi politik. Adanya keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga negara, maka warga negara dalm hal ini generasi millenial berhak ikut serta menentukan isi keputusan politik.