Sebelumnya, aku selalu berprasangka jika waktu masih panjang.
Menebak dan merencanakan esok hari selalu datang.
Berbicara seolah lama dengan jarak yang belum tentu.
Menjelaskan tabu yang menjadi ragumu.
Namun, saat ini aku tersadarkan, waktu memang tak banyak
Aku terlalu naif untuk diriku sendiri.
Berharap dan bergantung pada waktu untuk mempertemukanmu.
Barangkali aku menyesal, dan kau menyiapkan jawaban;
"aku tak butuh rasa bersalahmu"
Ya, kau benar, rasa bersalahku hanya sebatas tanggungjawabku.