Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Pak Ogah di Check Point Charlie, Berlin

Diperbarui: 23 Juli 2015   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pak Ogah, bantuin dong"

"Cepek dulu, dooonggg."

 

Begitu ingatan saya pada cerita si Unyil di TVRI. Karena sering mengharap imbalan untuk melakukan sesuatu dan malas kalau tidak dapat apa-apa, ia ogah alias tidak mau melakukan apapun. Harus ada cepek alias seratus. Jaman segitu, lumayan duitnya. Sekarang bisa jadi, dibuang (sayang).

 

Pak Ogah barangkali hidup di dunia lain, yang kalau tanpa melakukan sesuatu bisa mendapatkan sesuatu atau kalau melakukan sesuatu semua diukur dengan nilai rupiah. Tidak kenal amal, tak tahu kebaikan dan kebajikan. Padahal banyak tindakan atau kegiatan di dunia ini yang tak bisa dibayar dengan uang, contohnya persahabatan atau pertemanan sejati. Tanpa uang, bantuan pasti akan datang tanpa dicari.

 

Hidup yang sia-sia dengan menganggur tidak melakukan hal poisitif padahal merupakan kerugian waktu. Oh, nö!  Ah, pak Ogahhh. Killing time orang memang beda-beda.

 

Eh, ternyata pak Ogah tidak hanya di Indonesia, lho.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline