Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Kapan Skutis Jadi Transportasi Umum di Indonesia?

Diperbarui: 9 Oktober 2023   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naik skutis membelah Helsinki (dok.Gana)

"Seit dem 15. Juni 2019 drfen E-Scooter laut Gesetz in Deutscland im Straenverkehr genutzt werden. Dabei sind jedoch einige Regelen zu beachten. Unter anderem mssen die Elektro -- Roller ber eine Allgemeine Betriebserlaubnis (ABE) verfgen."

Begitu informasi yang di aku baca di internet. Artinya sejak 15 Juni 2019, e-skuter (disebut skuter elektris atau skutis) telah diizinkan untuk digunakan di jalanan Jerman sesuai hukum yang berlaku. Namun, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi. Antara lain, skutis tersebut harus memiliki surat izin usaha umum atau ABE.

Sejak Januari hingga September 2022, dilaporkan 7 orang di Jerman meninggal akibat skutis. 5000 orang diantaranya pernah mengalami luka-luka karenanya. Dikatakan bahwa alat itu tidak hanya membahayakan orang lain tapi juga sang pemakainya. Apalagi tanpa helm.

Di Paris, Montreal dan Barcelona, skutis memang sudah dilarang. Selain dianggap berbahaya bahkan menyebabkan kematian, voting dari masyarakat tentang larangan penggunaannya menguatkan aturan baru itu. Di Jerman sendiri sedang ada pro dan kontra apakah ini akan dilarang. Untuk sementara di kota kami, masih bisa bebas pinjam.

Pengalaman naik Skutis

Di rumah kami, ada satu skutis premium untuk anak nomor dua yang harus PKL di taman kanak-kanak dua minggu per bulan. Selama ini belum pernah terjadi kecelakaan atau sejenisnya yang membahayakan. Nah, dalam pemakaiannya, tidak diharuskan memakai alat pengaman seperti helm atau pelindung lutut atau tulang punggung. Aku takut, anakku nggak takut naik skutis. Idih, aku penakutttt.

Makanya sampai tanggal 30 September 2023, aku belum pernah sekalipun naik skutis.

Sampai suatu hari, kami berada di Helsinki. Aku sudah cerita sedikit mengapa aku ke sana, ya. Di sini. Yup. Akhirnya aku mengendarai skutis juga. Terpaksa.

Awalnya, kami hendak jalan-jalan mengelilingi Helsinki. Aplikasi HSL, sudah kami download. Di sana, kami bisa membeli tiket kereta dan bus. Sayang, setelah diutak-utik dan mengisi form, tetap saja nggak berhasil. Putus asa, kami memandang jalanan. Banyak skutis berserakan!

"Naik e-scooter saja, ya?" Suamiku usul. Ia sudah beberapa kali naik di kota-kota di Jerman yang kami kunjungi. Ia nge-fans banget sama transport tunggal ini.

"Aku belum pernah seumur hidupku. Aku takut. Apalagi jalanan ramai, ah." Walaupun aku bisa main ski, aku sporty, tetap saja aku takut mengendarainya di antara mobil dan motor yang ada di jalanan negara yang belum pernah aku datangi sebelumnya itu. Namun, demi membelah Helsinki selama 5 hari, aku memberanikan diri. Berubahhhh!!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline