Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Ashiap Man: Jangan Bagai Pungguk Merindukan Bulan

Diperbarui: 20 Februari 2023   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Berada jauh dari tanah air? Pasti kangen banget, dong dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia. Mulai dari makanan, orang-orangnya yang ramah dan rameee bingit dan tentunya bahasa Indonesia yang nggak bikin lidahku ngilu kayak bahasa asing. Iya, pakai bahasa Jerman aku, kok, nggak pinter-pinter. Parah.

Nah, suamiku tahu banget kalau aku suka rindu banget sama tanah air. Mau pulang pasti nggak gampang, selain aku masih kuliah sambil kerja, di mana liburan hanya pada waktu tertentu dan waktunya sempit, anak-anak butuh perhatian khusus. Jerman juga bukan pasar Johar yang kalau dari rumah ibu 15 menit sudah sampai. Butuh 16 jam terbang nonstop dengan pesawat atau 24 jam sampai di tempat. Selain itu, harga tiket pasca pandemi juga meroket. Yaoloh, memang ujian beraat banget. Hidup di luar negeri memang berkilau tapi kalau mau pulang kampung nggak seperti membalikkan telapak tangan.

Makanya suami usul, awal Februari kami nonton film dari Indonesia dari Netflix atau dari internet. Kami nobar berdua di sofa ruang tamu. Anak-anak nggak suka nonton film Indonesia, sedih. Katanya selain bahasa Indonesianya cepet banget ngomongnya, mama (red: aku) kalau ketawa atau teriak kenceng banget, nggak nyaman. Yahhhh, nggak tahu orang happy nonton film Indonesia.

Beruntunglah kalian yang ada di tanah air. Bisa nonton film Indonesia sepuasnya dari TV, bioskop atau layar tancap. Ah, kangeeeen. Jadinya walaupun kalian suka film drakor atau dari Jepang, Bollywood sampai Hollywood, jangan lupakan film tanah air, ya. Kalau udah kayak aku, pasti ngilu di hati. Baru tahu rasa.

Baiklah. Tadinya aku pengen nonton film horor yang banyak dibincangkan orang "Penari di Desa KKN" atau apa, ya judulnya. Sayang, suami paling nggak suka film horor. Ehhhh, untungnya nggak ketemu. Ya, udah suami yang pilihin film. Dia klik film komedi "Ashiap Man." Film itu udah tayang di bioskop 10 Februari 2022. Udah lama, ya. Lambreta, aku ketinggalan.

"Ashiap Man"? Hah, film apaan? Tadinya aku BT banget, suami pilih film ini. Demi menyenangkan hatinya, aku nurut. Kata suami, aku orang Indonesia, harus "Ya, pak." Nggak boleh melawan. Lhoooo, bukannya kami tinggal di Jerman, yang artinya kami nurut adat di Jerman, di mana perempuan dan laki itu sederajat. Ih, sebel banget nggak sih. Huh!

Adegan lucu mulai kentara ketika kami melihat adegan-adegan di kampung yang khas Indonesia; dempet-dempetan rumahnya, ramai anak-anak, ramai lalu-lalang orang dan kegiatan sehari-hari dan masih banyak lagi.

Aku sudah ngakak begitu melihat ada Zul mau terbang dengan spanduk di pundak, terbuat dari kain iklan yang biasa dipakai warung-warung. Hahahaha ... emang bisa terbang? Kalau basah itu pasti!

Dan suamiku ngakak lihat aku ngakak. Dia tahu Bahasa Indonesia tapi karena cepat, dia lambat mikirnya. Jadi ceritanya dia ngetawain aku yang sampai jumpalitan di sofa menahan sakit perut dari tawa. Mataku sampai berlinang karenanya. Ngakak tingkat dewa. Tapi sungguh, nggak sampai pipis, kok. Aman.

Gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit

Zul yang diperankan Atta Halilintar memang sejak kecil dididik ayahnya dengan cerita kepahlawanan. Mungkin sebagai bapak, ia berharap anaknya juga mewarisi keteladanan para pahlawan. Dan nampaknya itu berhasil, Zul kecil ternyata gedenya bisa membela kampung yang diobrak-abrik sama para bandit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline