Perhatikan ruang kelas di mana Anda mengajar. Apa warna dindingnya? Warna ternyata memengaruhi keadaan psikologi anak-anak.
Misalnya jika warna dinding adalah merah, ini bisa menjadikan anak agresif. Memilih warna yang condong merah muda, bisa menjadi pilihan.
Dinding berwarna kuning dianggap sebagai penyeimbang bagi anak-anak yang memiliki masalah dengan konsentrasi belajar. Kuning, dianggap sebagai warna yang cerah dan optimis. Iya, supaya nilainya bagus, agar banyak menekuni buku-buku yang ada dan mampu berkata "Saya bisa!"
Tiger si macan (Dokumentasi Gana)
Bagi anak-anak yang hiperaktif, warna hijau sebaiknya dipilih untuk dinding di mana ia berada. Hijau menjadi warna yang menenangkan. Tidak percaya? Pandanglah pepohonan di hutan, atau sawah yang belum menguning. Segar!Jika kita sudah tahu warna-warna di atas memengaruhi perkembangan psikologis anak, memang warna putih sebagai warna netral terbilang paling aman untuk menjadi cat tembok ruang kelas.
Schaff si domba berbulu kapas (Dokumentasi Gana)
Menurut Anda, selain masalah warna, apakah ruangan di mana anak-anak belajar dan tempat di mana kita mengajar itu sudah memenuhi syarat-syarat yang mendukung proses belajar-mengajar yang baik?Jika sudah, Anda beruntung. Andai belum dan masih ada beberapa hal yang harus dibenahi, masih ada waktu.
Schnecke si siput (Dokumentasi Gana)
Kelas, Guru keduaSebenarnya, apa saja yang harus diperhatikan di dalam ruangan kelas, khususnya di taman kanak-kanak?
Pertama, ruangan yang mendukung kebutuhan anak-anak.
Menata mainan secara rapi, sesuai jenisnya pada tempat-tempat tersendiri dan mudah diraih anak-anak, untuk kemudian mendukung upaya anak untuk merapikannya setelah selesai adalah hal yang bijak. Tangan adalah bagian tubuh yang bisa digunakan anak-anak untuk bereksplorasi.