Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Pasang Speed Trap Bisa Bikin Kota Cepat Kaya

Diperbarui: 22 Juli 2020   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

"Jangan cerita  mama, ya?" Suara suami saya dengar dari kamar atas yang jendelanya terbuka. Acara membenahi kamar masih saya teruskan sambil nguping.

"Chayenne, tuh yang suka bocor." Anak bungsu tahu betul adat kakaknya yang seperti radio, tak bisa berhenti mengeluarkan suara. Kakak tidak bisa menutup mulut.

"Heyyyy..." Namanya disebut-sebut, Chayenne protes.

Tiga manusia yang saya cintai itu masuk rumah. Bunyi pintu dengan tujuh kunci pengaman begitu kencang terdengar. 

"Mamaaaa..." Seru anak cantik saya. Kata itu sangat khas, dan sangat saya rindukan. Anak mesra mencari induknya.

"Ya, di atas." Teriak saya. Acara berbenah belum juga usai. Saya tak bisa turun, anak yang kudu naik.

Tak berapa lama, ia sudah ada di depan mata, memeluk dan mencium saya. Ai-ai indahnya...

"Kamu nggak boleh cerita apa?" Selidik saya. 

Anak pun bercerita seperti buku bersuara. Ah, rupanya si ayah melarang dia cerita kalau baru saja kena speed trap atau Blitz dalam perjalanan. belanja bersama anak-anak untuk keperluan barbecue. Paling tidak sejumlah 10-15 euro atau Rp 160.000-Rp 240.000 harus dibayar ke pemda lewat tagihan yang akan dikirim ke alamat kami beberapa minggu mendatang.

Pekerjaan di kamar telah usai. Mendekat ke belahan jiwa saya sembari meringis.

"Kok, gitu wajahnya?" Suami saya mencoba menerawang apa yang ada di pikiran ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline