Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Ini Dia Cara Jitu Menghadapi "Haters"

Diperbarui: 17 Juni 2020   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai makhluk sosial, kita memang dihadapkan pada kehidupan bermasyarakat. Artinya kita nggak hidup sendiri tapi dengan banyak orang. Yee, nggak ada kenyataan istilah "Dunia milik kita berdua, yang lain ngontrak."

Meskipun berada di rumah, tetap saja ada tetangganya. Walaupun di media social yang cuma dunia maya, tetap ada friends atau followernya. Dibutuhkan empati-simpati selama berhubungan. Kalau enggak, ke laut aje...

Itu sebabnya, menghadapi dan memahami banyak orang dengan beragam karakter menjadi satu tantangan hebat yang mungkin terjadi dalam hidup. Kalau ada masalah, ada yang cuma dipendem di hati tapi ada juga tipe orang yang meledak-ledak dalam menanggapi hater/s. Pasti-pasti....

Sebenarnya, wajar kalau konflik dengan orang lain atau bahkan group akan terjadi. Entah kita yang menjadi pemicunya atau lawan kita itu. Yah, mana bisa kita mengharapkan semua orang mencintai kita atau hanya punya "lovers." Enggak kan? Sama saja dengan; siap nggak punya haters? Presiden saja punya haters, apalagi kita yang rakyat jelata? Halah.

Sekalipun kita  sudah ati-ati, berbuat baik dan lurus, bagi haters, adaaaa aja yang bolong, keliatan jelek dan dijulitin. Serem, ya. Hidup sekali dan pendek, dibuat beraaat banget. Adem-adem aja, kenapa sih?

Nah, berikut ini beberapa cara menghadapi haters yang barangkali bisa jadi rekomendasi kalian:

1. Bikin group/komunitas sendiri

Ceritanya suatu hari suami saya ngaku nggak mau kalah sama saya. Katanya, ini Jerman negaranya, masak teman facebook saya lebih dari dia. Belahan jiwa saya itu sesumbar bakal bisa ngalahin. Saya cuma ngakak saja. Dasar, memang suami saya lucu. Ada-ada saja dia.

Benarlah, beberapa hari kemudian ia posting foto lama dari kota kami di komunitas kota kami di facebook. Eee ... ada yang nggak seneng dan memaki-maki bahwa suami saya salah tempat. Anehnya, justru beberapa anggota mendukung suami saya karena fotonya klasik, mengingatkan zaman mudanya mereka. Sweet memories.

Memang betul, komunitas facebook kota biasanya memuat informasi seputar kota, keadaan terkini dan berita yang perlu diketahui soal kota tetapi nggak salah kalau ada foto berkenaan dengan kota diposting, meskipun sudah jadul.

Beberapa kali hal itu terjadi dan si hater tetap mengikuti, bersikap dan berkomentar yang sama. Lagi-lagi, anggota lain membela suami saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline