Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Kode: "Apakah Luisa Ada di Sini?"

Diperbarui: 18 Maret 2019   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Pak, aku temenin bisa?" Tubuh saya ngglendot.

"Yah, capek dari bekerja seharian, lalu mandi kungkum. Ini sudah pakai piyama lagiiii." Suami saya merengut. Ia sudah merebah di kasur sembari nonton TV. Males. 

"Aku mau ke kota sebentar antar paket. Dua puluh meniiit saja, pp. Besok pagi-pagi sekali ada teman yang mau terbang ke Jakarta. Mau titip naskah ke Palmerah. Tapi ini sudah hampir jam 10 malam, takut..... Papi nemeni saja, aku yang setir, dehhh." Bujuk saya. 

"Aku ada syarat, pakai mobilku." Kekasih hati saya itu meringis. "Nggak bisa, kan mobilmu otomatis, takut rusaaak." Saya ngakak. Ingat sekali kalau selama sebulan ini suami beli mobil baru dan saya dipaksa untuk mencoba tapi tetap tidak mau. Takut rusak, ah. Begitulah saya. Kalau malam, rasanya takut menyetir sendiri karena selain rabun senja juga faktor keamanan serta kenyamanan. Apalagi akhir-akhir ini banyak cerita kriminal di kota kami khususnya dan kota-kota besar Jerman lainnya. Hiy, serem. 

Ist Luisa da? 

Saya mungkin penakut dan terlalu berlebihan. Padahal sebenarnya, bagi mereka, perempuan di Jerman yang suka pergi malam untuk bertemu teman atau rekan di pub atau bar, tidak perlu khawatir lagi. Sebabnya sejak Desember 2016 kota Mnster mulai ramai kampanye "Ist Luisa da?" atau "Ist Luisa hier?" yang artinya, "Apakah Luisa ada?" atau "Apakah Luisa ada di sini?" 

Sehingga jika terjadi sesuatu pada seorang perempuan, misalnya dilecehkan orang atau tindakan lain yang membuat tidak aman atau tidak nyaman, perempuan itu bisa segera ke bartender bar atau pub dan mengucapkan "Ist Luisa da?" atau "Ist Luisa hier?" Segera setelah mendengarnya, bartender akan segera menghubungi taksi untuk menjemputnya atau menelepon seorang teman si perempuan untuk bantuan selanjutnya. 

Dalam simulasi di galileo, kami perhatikan sekali adegan yang bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja. Kode "Ist Luisa da?" atau "Ist Luisa hier?" itu merupakan imitasi dari proyek di Inggris "Ask for Angela." 

Nama Angela versi Jerman adalah Angelika atau Angelina. Namun Jerman memilih nama Luisa karena nama depan perempuan khas Jerman itu menggambarkan seorang pejuang. 

Nama Luisa sendiri merupakan nama perempuan yang juga sering dipakai orang Jerman, seperti nama anak laki-laki, Louis (Perancis) yang berasal dari bahasa Jerman jaman dulu, Ludwig. Ingat cerita soal Raja Ludwig dan patung-patungnya yang tersebar di seantero Jerman? Ditambah, dalam bahasa Jerman tua, nama Luisa disebut sebagai Aloisia, yang artinya sangat bijaksana. 

Kota-kota Jerman yang mendukung kampanye

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline