Israel, nama negara ini sudah jadi kontroversi sejak saya kecil sampai sekarang punya anak kecil. Alasannya masih klasik bahwa Israel (Yahudi) yang sejak dulu berperang melawan Palestina (Arab), dianggap atau bahkan sudah merampas tanah Palestina. Selain itu negara-negara Arab seperti Libanon, Suriah, Mesir dan Irak turut membantu Palestina memerangi Israel pada tahun 1948.
Meski Israel bisa jadi nomor satu negara yang dibenci hampir kebanyakan orang atau negara-negara di dunia, adalah sebuah kejutan ketika jumlah vote baik dari masyarakat dunia dan juri dari berbagai negara, berhasil memenangkan peserta dari Israel, Netta yang membawakan "Toy" dalam Eurovision Song Contest 2018!
Menurut saya, itu sebuah sinyal bahwa meskipun negaranya nggak jadi favorit sejagad, ternyata lewat musik, Netta berhasil mengharumkan nama negaranya lagi setelah sebelumnya tahun 1978, 1979 dan 1998 Israel menang di ESC. Artinya, musik menjadi area normalisasi perasaan dan pikiran jutaan bahkan milyaran orang. Luar biasa, bukan? Selamat.
Apa itu Eurovision Song Contest?
Yup, nggak tahu kenapa habis beli mawar besar dan wangi sebanyak dua pot, sampai di rumah saya pegang laptop dan menuliskan laporan Eurovision 2018.
Kalau Anda ingat Celine Dion, Eurovision pernah mengangkat namanya sebagai juara pada tahun. Ia mewakili Swiss. Begitu pula dengan ABBA yang menang di ESC 1974.
Eurovision adalah ajang musik se-Eropa yang diadakan setahun sekali. Event yang diselenggarakan sejak tahun 1956 di Lugano, Swiss itu digagas oleh Sergio Pugliese dari Italia dan disetujui European Broadcasting Union. Dari tujuh negara, juara dari Swiss selaku tuan rumah.
Meski titelnya Eropa, nggak semua negara Eropa ikut. Misalnya, negara Liechtenstein, Kosovo dan Vatikan. Sebaliknya, Australia yang nggak masuk Eropa pun sudah ikut sejak 2015. Tahun 2018 ini, ada penyanyi blasteran Indonesia-Aborigin, Jessica Mauboy yang ditunjuk SBC dan mewakili Australia. Meski nggak satu pun televoting atau negara yang kasih 12 poin padanya, penampilan penyanyi berbakat itu seksi dan keren. Suaranya OK juga.
Hey ... siapa tahu Indonesia yang terkenal dengan gudangnya penyanyi akan mendapat undangan kehormatan? Indonesia, siap?
Karena tujuan awal dari kegiatan ESC adalah untuk menguji kekuatan teknologi siaran live show di TV. Tiap peserta harus mengumpulkan 12 poin dari voter dan juri tiap negara. Sungguh tidak mudah. Seiring perkembangan jaman, sekarang ini pastilah banyak visi misi dari ESC yang diemban.
Israel jadi jawara ESC 2018