Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Pengalaman Pertama Kali "Snorkeling" di Flores

Diperbarui: 12 September 2017   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indahnya dunia air ... (dok.pribadi)

Hari Minggu sudah berlalu, saatnya kita mengisi aktivitas di hari pertama Minggu ini. What? Sudah Senin? OMG, cepat sekali hari berlalu. Kalau Anda termasuk tipe yang kerap memanfaatkan Sabtu-Minggu sebagai quality time bersama keluarga atau refreshing diri jauh dari rutinitas, pasti sudah siap dong hari ini. Semangat!

Nah, sembari melakukan aktivitas sesuai porsinya masing-masing, sudah tahu mau ngapain weekend nanti? Kenapa nggak snorkeling saja? Indonesia kaya akan pantai yang punya koral dan ikan cantik dibanding Jerman. Wonderful Indonesia, rugi kalau nggak nyoba.

Ok. Berikut pengalaman snorkeling pertama saya di pulau Kelor, Flores baru-baru ini.

Snorkeling (dok.pribadi)

***

Flores. Salah satu tujuan kami waktu itu. Mengapa? Karena kami belum pernah ke sana dan tempo hari waktu ada teman yang meninggal, dikuburkan di sana. Tertarik, pengen tahu kecantikan pulaunya.

Air? Nggak banget. Saya bukan pecinta air. Paling males kalau harus berenang di pantai yang warnanya lebih gelap dari kolam renang. Ihhh, saya nggak tahu dan nggak bisa lihat dasarnya, ditambah gosong dari matahari.  Huuuuh. Namanya cinta, demi keluarga, mau lah saya ini diajak main air. Keempat anggota keluarga suka cibang-cibung, saya sendiri yang bingung.

Yup, ceritanya pada hari pertama, kami ke pulau burung, pulau Tatami dan pulau Bidadari. Semua happy pada snorkeling. saya melongo jomblo di kapal. Gemesss.

Di atas bukit pulau Kelor (dok.Gana)

Dari sebelah kiri (dok.Gana)

Dari tengah (dok.Gana)


Tanpa alas kaki, bisa (dok.Gana)

Kelor, What a Paradise!

Hari kedua, kami ke pulau Rinca, Majority dan Kelor dengan bea 3 juta untuk berlima (kapal, makan pagi, snack dan makan siang, peralatan snorkeling dan guide, serta parkir kapal). Hoiiii. Dunia tak selebar daun kelor tapi pulau Kelor membuat saya yakin betapa luasnya dunia, makanya harus dijejaki satu-persatu. Setuju?

Hoppala. Tiba di pantai Kelor itu, kami diajak tracking ke puncak bukit. Walahhhh ... sepatunya jenis balerina!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline