Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Karena Rajin Nulis, Saya Disambut Ibu Dubes RI di Budapest

Diperbarui: 29 Juni 2017   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dubes RI, Y.M. Wening (dok.KBRI Budapest)

Dirjen Asia Pasifik Hongaria (dok.KBRI Budapest)

Penulis terkenal Hongaria, Erika Bartoz (dok.KBRI Budapest)

Jumat, 24 Maret 2017. Tanggal keramat bagi saya, alamaaak, takut kalau ketinggalan kereta dari rumah menuju bandara Stuttgart dan pesawat menuju Budapest. Mengapa? Ada acara puenting bingiiittttt. Yup, permohonan saya kepada KBRI di Budapest dikabulkan! Permohonan opo sehhhh?

Kalau Bandung Bondowoso minta jin dibikinin 1000 candi, Aladin minta jin diantar ke negeri Jasmine dalam sekedip mata, saya minta ibu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Hongaria, Y.M. Wening Esthyprobo Fatandari supaya mengijinkan saya launching buku “Exploring Hungary“ di KBRI di Budapest. Lah iyaaa, kan bukunya tentang Hongaria. Yang lebih spesial, karena ibu dubes sendiri yang memberikan kata pengantar dalam buku itu. Cocok, dikawinkan dengan acara sosialiasi lapor sebagai salah satu program dari pensos. Yak, terkabul!

Sudah menulis hari ini?

Tulisan pertama saya di media cetak adalah tahun 1994. Kelas 3 SMA, umur masih 18 tahun, selanjutnya diteruskan dengan honor yang lumayan tapi nggak serajin sekarang di dunia blog (sampai bikin buku). Hanya setahun 2-3 kali saja, sedangkan nulis sekarang hampir tiap hari. Nulis apa aja sebagai ekspresi diri, hobi dan ... obat lupa. Yaelahhh, sudah ubanan jadi suka lupaaaaa. Astagagagana!

Bagaimana dengan Kompasianer?

 “Dulu aku sudah nulis di blog, sekarang sibuk kuliah, nggak diterusin....“

“Teman-temanku bilang, pengalamanku banyak, harusnya ditulis ...“

“Aku mau nulis, tapi nggak tahu gimana mulainya. Baru sekalimat, sudah kehabisan ide untuk kalimat-kalimat berikutnya ....“

“Ya, ampun. Aku sudah capek seharian bekerja, nggak ada waktu nulis nihh...“

“Mulutku bisa ceriwis seharian, giliran tangan mengetik ... OMG, buntu!“

Itu tadi, kalimat-kalimat itu yang jadi curhatan kebanyakan orang yang hadir pada hari itu. Saya paham betul, “alle Anfang ist schwer“ kata orang Jerman. Untuk memulai sesuatu, awalnya akan berat tapi kalau sudah dijalanin dan biasa, aseeek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline