Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Tips Saat Terjebak di Dalam Lift

Diperbarui: 21 Maret 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

OMG ... Terperangkap di dalam sebuah lift! Saya lihat seorang ibu dengan anaknya, sepasang pengantin baru, seorang pria gendut, seorang wanita tua, seorang pria dari Iran, seorang ibu hamil dan seorang kakek (orang kaya) pemilik perusahaan. Kira-kira merekalah yang saya ingat, yang terperangkap di dalam lift selama berjam-jam.

Rasanya pasti pengap, sesak, panas dan takut! Pengap dan tambah bikin muntah karena seorang ibu hamil yang biasanya memiliki kondisi lemah, mau pipis. Akhirnya jongkok dan BAK di tas tangan yang ia bawa. Anak kecil yang ada di sekitarnya, ditutupi matanya oleh sang bunda, nggak boleh lihat. Saru.

Perempuan pengantin baru itu akhirnya tahu suaminya, ada affair dengan si wanita hamil yang barusan kencing.

Tambah heboh karena ada yang bilang ada bom di dalam lift yang stuck. Seorang Iran dituding orang-orang di situ bahwa dialah sang teroris. Meski sudah lama di Amerika, tetap saja diduga ada hubungannya dengan teror yang terjadi hari itu. Marah, doooong.

Akhirnya terbukti, si wanita tua itulah yang membawa bom. Ketika ia kehilangan nafas dan terjatuh mati di lantai lift, di tubuhnya ditemukan .... bom!

Lewat komunikasi yang dibina dengan teknisi dan SWAT, akhirnya ada sebuah lubang kecil yang berhasil dibuka, satu persatu semua berhasil keluar, kecuali salah satu penumpang yang kegendutan. Ini adalah efek khusus “kesehatan itu nomor satu dan penting.“ Kalau overweight tak hanya mengganggu kesehatan tapi juga membahayakan masa depan. Akhirnya, pria itulah yang menunggu bom si mayat wanita tua meledak. Hancur. Serem!

Tenaaaang, itu hanya gambaran cerita film Hollywood yang saya tonton.

Apakah itu hanya cerita khayalan aka fantasi? Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semua bisa terjadi atas takdir-Nya. Kunfayakun kata orang Arab.

Nah, Kompasianer pernah mengalaminya? Saya pernah! Thanks God. I’m one of elevator accident’s  survivors in this world.Allah Maha Besar. Semua baik-baik saja.

Lantas, apa yang harus kita lakukan kalau itu benar-benar terjadi pada diri kita?

1. Panik boleh tapi tetap tenang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline