Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Manusia "Overweight" Masuk Museum Lilin Panoptikum, Hamburg

Diperbarui: 13 September 2016   02:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia dengan BB lebih dari 600kg (dok.Gana)

“More fans came to see „me“ at madametussaudsbangkok. Thank you, terima kasih, yaaaa!“ Siulan di akun twitter @Anggun_Cipta itu muncul di wall home twitter saya sebagai followernya. Itu tertanggal 9 September 2016.

Selamat kepada Anggun Cipta Sasmi atas peluncuran patung tiruannya di Madame Tussaud di Bangkok awal September lalu. Sebagai bangsa Indonesia, senang dan bangga menyambut pemilihan manajemen.  Dia jadi orang dari Indonesia kedua setelah Bung Karno yang diberikan kembaran berupa patung lilin oleh Madame Tussaud.

Kok ada yang tanya, kenapa Anggun? Tentu saja Madame Tussaud punya alasan sendiri. Menurut saya ia representatif, juga prestasinya sudah go internasional. Nggak mudah kan? Penyanyi Indonesia hebat banyak tapi mungkin dia yang dianggap terunik dan mewakili  untuk dipilih dan diabadikan di museum. Belum lagi tambahan poin sebagai duta PBB yang diembannya. Dari Twitternya, kentara ia sungguh dipuja dan dicintai rakyat Perancis di mana ia selama ini tinggal.

Petani wanita lebih dari 2 m (dok.Gana)

Saya masih ingat betul tahun lalu di Bali. Waktu ikutan Dejavato di Jembrana international camp 2015. Salah satu pesertanya yang dekat dari saya, asli Perancis bilang begini;

“I love Anggun ... you know her song ... la la la la la la la la la la ...“ Lelaki yang kalau lagi marah teriak “Sardine“ itu menyanyi. Teman umuran 25 yang hidup sendirian di Straßburg itu memang pengagum perempuan. Dia bilang Anggun sangat cantik, eksotis dan seksi dengan kulit coklatnya. Seperti saya hahahhaha ... uhuk!

“Snow on the sahara!“ Tebakan saya memotong nyanyiannya.

“Non ... non ... non ... La Niege Au Sahara“ Gelengannya membuat saya kernyitkan dahi. Kemudian .. saya ngakak ... lah sami mawon! Kalau yang saya sebut versi bahasa Inggris yang hit di album berbahasa Indonesia di Indonesia, yang dia sebut versi bahasa Perancisnya. Snow on the sahara is La Niege Au Sahara, you knooooww?! Same-samelahLeee ... le!

Bermata 3 dan sumbing (dok.Gana)

Yang jahat kayak Hitler, ada (dok.Gana)

Panoptikum, Museum Lilin Hamburg

Itu tadi penggalan berita terkini dari museum lilin Bangkok, Asia. Kini saya ajak Kompasianer ke Jerman. Dulu pernah saya kupas museum lilin Madame Tussaud di Berlin, sekarang Hamburg, ya ....

Bagaimana waktu ke ana? Oiiii! Salah duga. Dugaan bahwa museum lilin yang ada di Hamburg itu adalah afiliasi Madame Tussaud, salah! Rupanya museum Panoptikum di kawasan St. Pauli (jalan raya tempat bisnis esek-esek) itu sudah berumur 130 tahun!!! Bangunan pernah kena bom tahun 1943 dan hancur benda-bendanya. Patung lilin dari para raja, raksasa, kurcaci, pembunuh dan tokoh kriminal yang dibuat, rusak-sakkk.

Untung sekarang sudah cantik lagi, renovasi. Ada yang tertarik untuk ke sana? Tiket masuknya termasuk lebih murah dari Madam Tussaud di Berlin. Di jalan Spielbudenplatz  3 Hamburg itu hanya 6€ untuk dewasa dan 4 € untuk anak-anak dan remaja. Bedanya lagi, Panoptikum lebih kecil atau lebih sedikit yang dipamerkan karena ruangannya sempit (tapi tiga lantai). Panoptikum juga dibuka setiap hari (Senin sampai Minggu, bahkan di hari persatuan Jerman 3 Oktober tetap buka mulai pukul 11.00-21.00). Anyway, no regret untuk berkunjung di sini meski nggak ada pak Karno atau Anggun....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline