Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Sudah Periksa Kesehatan Diri (Medical Check Up)?

Diperbarui: 29 Juli 2016   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunakan kartu kesehatan Anda (dok.Gana)

Sebuah pesan di Whatsapp dikirim suami. Ia mengajak saya berlibur setelah tugas bisnis luar kotanya selesai. Saya jawab, “Lupa yaaaa, itu tanggal kamu harus check up.“ Betul, dia sudah ada janji sejak dua minggu lalu dengan dokter urologi. Mau periksa diri bagian vitalnya.

Memang gara-gara suami saya sudah bikin janji check up sejak lama, membuat saya tergugah untuk ikut memeriksakan diri. Apalagi pemeriksaan medical check up dianjurkan setelah berumur 35 tahun. Meski tidak menutup kemungkinan pemeriksaan dilakukan sebelum umur itu bisa saja terjadi karena adanya keluhan.

Sudahkah Anda periksa kesehatan?

Dokter di kota semua penuh. Maklum, wilayah negara bagian kami sudah memasuki musim liburan musim panas pasti semua orang kejar-kejaran bikin jadwal antara periksa dan liburan. Hasilnya, nggak bisa! Disarankan beberapa tetangga untuk memeriksakan bukan di internist tapi di dokter umum di kampung kami saja. Klinik mini itu memiliki pelayanan medical check up dan ditafsirkan segera dapat jadwal. Benar, baru kemarin sore telpon sudah dapat jadwal pagi ini, pukul 07.30. Wow, biasanya penuh dan tunggu lama!

Diingatkan oleh perawat bahwa tidak boleh lupa dengan kartu kesehatan, tidak boleh makan dan tidak boleh minum pada hari H, sebelum diperiksa.

Bagaimana proses medical check up?

Pertama, tes urin. Yah, begitu bangun tidur sudah BAB dan BAK lalu mandi. Ini disuruh lagi? Mana bisa? Kata perawat, ditunggu di toilet. Keluar sedikit nggak papa. Yang penting ada sak crit untuk diperiksa.

Kedua, disuruh berbaring di kasur lab, separoh telanjang bagian dada (baju atasan dan BH dilepas). Badan saya itu ditempeli 8 dari 9 alat untuk deteksi paru-paru (Lunge). Alat berupa bola-bola berwarna biru dengan karet hitam seperti stempel berwarna biru, dengan karet tempelan yang kuat di bagian kulit.

Bagian karet disemprot dengan disinfektan. Dingin! Karet juga dihubungkan dengan kabel dan mesin. Kata perawat yang membaca kertas hasil print dari mesin, semua baik-baik saja. Elektroradiogram atau di Jerman disebut EKG. Sempat ngakak karena saya bingung apa hubungannya dengan IKG (Gymnasium, SMA)? Rupanya saya salah dengar. Itu EKG bukan IKG. Heran mengapa telinga saya tidak diperiksa.

Ketiga diambil darahnya, contoh darah untuk mengetahui gula darah dll. Ditunggu sehari hasilnya jadi. Besok, ya? Bismillahhhh ...

Keempat, disuruh meniup alat. Alat yang mengingatkan saya pada tes alkohol para pengendara di Jerman. Saya juga ditanya merokok tidak. Perawat menyuruh saya mengambil udara di perut lalu dihembuskan di alat, berulang-ulang sampai grafik terbaik. Ini untuk mengecek  fungsi paru-paru (spirometry).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline