Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Di Billionsigns, Satu Foto Perdamaian Dihargai 1 Sen

Diperbarui: 29 April 2016   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Join Billionsigns

Tanda dua jari biasa dipakai untuk menggambarkan 'victory' atau 'peace'. Kemenangan atau perdamaian itu tidak melulu politik lho yaaaa. Ingat nggak? Gaya selfie dengan dua jari amat biasa diperagakan oleh para nonik Jepang atau malah... Kompasianer. Eh! Iyaaaa. Belakangan, hampir semua orang Asia gayanya gitu. Betul, dua jari! Ya, gitu, deh... Kalau ada sesi foto bareng, nggak sadar... tangannya nggak mau diem, gayanya 'V, peace!'

Sebenarnya, saya bukan termasuk golongan yang suka selfie. Welehhh nggak PD. Model madul... wajah nge-pressed. Kalau saya sering selfie nanti pada muntah kaaaan. Beda kalau saya sudah dandan, jiahh... apalagi pakai baju tari, wissss... mangkat! Ndadi!

Asyiknya kalau wefie, rame-rame... Nggak kelihatan, dislamurke aka tersamar. Konsentrasi mata tidak hanya amatan pada satu wajah. Hahaha... aman.

billionsigns-kopie-572315489a9373f50661335a.jpg

Gana, Jerman

billionsigns4-572314bbb67e61c7075f47e9.jpg

Sandy, Purwodadi

billionsigns2-5723149e6023bd5807c9427a.jpg

Indy, Walikukun

billionsigns7-kopie-57231476157b613013ee4179.jpg

Ale2, Jakarta

billionsigns6-kopie-572314526023bdb906c9428e.jpg

Ale, Jakarta

billionsigns3-5723142f6023bd7807c9427b.jpg

Thomas, Jerman

billionsigns2-kopie-5722f81f157b618911ee4189.jpg

One pic, one sen (Dok: Billionsigns's shot)

If I were Obama
Sudah lihat video di youtube berjudul “If I were Obama“ belum? Kristjan yang bikin clip. Musik yang mendramatisasi video itu berjudul “Aviators“ dari Helen Jane Long. Ceritanya, film dibuka dengan berjalannya presiden AS, Obama dengan beberapa pengawal. Di kamar, ia berpikir tentang perang dan akibatnya. Slide demi slide berganti. Mirisssss, lihat video medan perang, tangisan anak-anak yang tidak berdosa sebagai korban perang dan masih banyak lagi... OMG!

Simak pula kalimat demi kalimat yang mak jleb... (Meski ada beberapa kalimat yang nggak ngeh, ngomong opoooo... Saya coba tulis, deh)

“Imagine a kid in a warsame. Miles away from a comfortable home. Not educated but smart enough  to survive on a zone. Falling a sleep in a lullaby of bullets, boms and blast stoffs. I can flip their mind dying to be grown. We pay billions to against war, but what if people stand up to support? Ensure these children that it isn’t just a hate war is made up. No matter what others believe, I believe in a humanity. So many different identities, but physically, the same kind. We don’t have a natural enemy besides the human mount. If war means striving for a better society, why do we let our kids get victimized by. Man kind doesn’t need a war in order to survive. So, why don’t we put all our different .... Show your signs and clear the road for our future. A loving, caring and peaceful child.“

Kira-kira, terjemahan asal-asalannya; “Bayangkan seorang anak hebat/pemberani dalam suasana perang. Jauh dari tempat berteduh yang aman. Mereka tidak berpendidikan tapi cukup cerdas untuk menyelamatkan diri dari zona tidak nyaman. Tertidur di antara desing peluru, ledakan bom dan bahan peledak lainnya. Saya pikir mereka tidak punya masa depan. Kita bayar bilyunan uang untuk aksi anti perang tapi bagaimana seandainya orang-orang bersatu dan kasih dukungan? Yakinkan anak-anak tersebut, bahwa perang tidak hanya meninggalkan kebencian. Apapun yang orang percayai, saya tetap percaya akan adanya nilai-nilai kemanusiaan. Orang-orang di dunia ini beda fisik tapi sebenarnya, semuanya sama.  Kita tidak punya musuh selain manusia itu sendiri. Jika perang dimaksudkan untuk menciptakan masyarakat dunia yang lebih baik, mengapa kita membiarkan anak-anak jadi korban? Manusia tidak butuh perang untuk menyelamatkan diri. Jadi, mengapa kita memikirkan perbedaan...? Tunjukkan tanda dua jari dan bersihkan jalanan demi masa depan anak-anak sedunia. Anak yang penuh cinta, sayang dan damai.

Satu Foto Perdamaian = 1 Sen
Adalah @billionsigns. Twitter milik sebuah website charity itu mengajak berteman. Siapa ya? Hmm... karena heran, saya bukalah lapaknya. Ternyata! Website ada kerjasama dengan beberapa perusahaan selaku sponsor proyek untuk anak-anak korban perang. Kesepakatan yang dibuat adalah, satu foto yang di upload di web mereka dihargai satu sen. Sejauh ini, sudah ada 200-an artis dari seluruh dunia. Sebut saja: Robbie Williams dan Anggun Cipta Sasmi. Nah, uang yang terkumpul diberikan kepada organisasi di Belanda, War Child Holland. Organisasi tersebut memiliki kegiatan di 12 negara yang rawan konflik seperti Syria, Iraq, Afghanistan, Burundi, Colombia, Congo, Lebanon, Palestina,  Sudan Selatan, Sri Lanka, Sudan dan Uganda. Programnya antara lain dukungan psikososial, edukasi dan perlindungan pada anak-anak yang tentu saja mengalami trauma, depresi dan menjadi agresif akibat kekerasan dalam perang yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Lain sekali dengan kehidupan anak-anak lain yang hidup di negara atau keluarga yang harmonis....

Oh, ya. Selain perusahaan yang sudah menjadi sponsor, kini mereka mencari perusahaan lain yang ingin bergabung. Perusahaan Kompasianerkah itu? Logo sponsor akan dipasang di web (seperti mobypicture, takeaway.com, rituals, brandnewday, ST., Classylife).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline