Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

[My Diary] Yohana

Diperbarui: 13 April 2016   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaganawati peserta No. 121

 [caption caption="Yohana, ini Gadis! (Dok. FC)"][/caption]

Dear Diary,

 

Di ... Hari ini Yohana datang ke meja kantorku. Kamu masih ingat dia kan? Teman sekelas waktu kuliah yang pernah bilang;

"Sepatumu beli di pasar Johar ya?" Walahhh ... kaget, Di. Mosok dia tega bilang begitu? Iya sihhh ... Yohana anak kaya. Pastilah ia apa-apa belinya di swalayan. Barang yang dibeli juga berkualitas. Nggak mungkin yang murahan kann? Orang tuanya adalah pemilik sebuah pabrik terkenal di Semarang. Malu kali kalau beli barang murahan, apalagi KW. Tapinya ... ah, sudahlah!

"Memangnya kenapa?" Aku masih belum paham arah pembicaraan kami. Aduuuhh ... aku waktu itu culun banget, ya, Di.

"Sudah butut, jebol pula...jempolmu keliatan tuhhh. Dasar orang kampung ..." Tangan gadis berkalung emas itu dilipat di dada. Ia ketawa, Di... ketawain aku ... Ancurrr.

"Ya, memang emakku beli di pasar Johar tapi semoga otakku nggak pasaran. Aku memang orang kampung tapi semoga aku nggak kampungan ...." Sadar. Aku jadi bahan tertawaan Yohana dan beberapa orang yang masih duduk di halte. Yohana matanya sewot, Di. Persis ekspresi orang kesalip motor. Syukurin, ngomong nggak hati-hati. Errrrrrrrrrrrr! Sumpah deh, kesel!

Tak berapa lama, mobil BMW model SUV mendekat di halte tempat kami berdiri. Yohana dijemput mamanya. Aku? Menunggu hujan deras sampai bus tiba. Brrrrr ... Payung satu-satunya di rumah kuberikan pada adik bungsu sebelum berangkat sekolah tadi pagi. Dia masih kecil. Lebih butuh. Aku memilih untuk mengalah. Menunggu, sabar dan berbagi adalah nilai-nilai yang biasa dalam hidupku. Meski kami tinggal sekampung, aku nggak kecewa kalau mereka tidak membawaku serta. Nggak nawari tumpangan. Toh ada bus .... Meski akhirnya, aku kemaleman dan basah! Di rumah, aku sempat minta kerok emak. Takut esoknya masuk angin.

Rupanya, Yohana nggak cuma hari itu saja mengolok-olokku di depan kelas. Gini-ni, Di ...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline