November.
“Nihh ... bunga untukmu.“ Seorang tamu dari Freiburg membuka pintu dan menyerahkan sebuah pot yang masih kuncup. Anak-anak mendapat coklat. Hmmm ....
“Terima kasihh ... baik sekali.“ Bunga saya taruh di dapur, di dekat jendela. Biar hangat (tak terlalu panas, tidak kekurangan panas matahari). Rumah khas Jerman memiliki jendela yang ada plat/papan keramik atau marmer untuk tempat bunga.
Si tamu turun ke lantai bawah tanah, menjumpai suami saya yang masih gawe.
***
Lima hari setelahnya, bunga mekar. Wow, cantiiiiik sekali. Lonceng yang besar dan berwarna. Daun hijau segar, mahkota merah dan putih kuning! Kombinasi jreng dan bentuknya cantik, enak dipandang.
Amarylis bukan bunga favorit saya, lebih memilih mawar dan anggrek, deh. Maklum, Jerman punya empat musim, harus punya tanaman yang tahan dingin seperti mawar (tak perlu bongkar pasang seperti Amarylis). Anggrek selalu di dalam ruangan terus. Tidak juga pindah-pindah kan. Asyik.
Intinya, Amarylis memiliki tiga masa vegetasi. Bunga Amarylis, masa mekarnya hanya 1-2 mingguan, November-awal Desember (musim dingin/salju). Setelah itu, rontok ... biasanya orang Jerman memotong tangkai dan bunga keringnya. Orang harus menunggu lagi sampai masa tumbuh lagi pada musim semi hingga musim panas. Umbi membutuhkan kehangatan temperatur di bulan Mei-September. Pada masa tenang (musim gugur, Oktober-November), orang menyimpan umbinya di ruang bawah tanah (Keller) yang biasanya nggak panas-nggak dingin tapi gelap! Hingga perlahan-lahan, tumbuh tunasnya dari umbi dan dipindah ke pot atau tempat bebas dengan tanah berpupuk.
Amarylis di Jerman yang biasa beredar di toko-toko dan swalayan di musim dingin warnanya merah, jenisnya beda dengan Amryllis Belladonna dari Amerika Selatan, yang lebih wangi atau yang dari Indonesia. Harga Amarylis pada umumnya yang paling murah 2,99€ satu pot. Yang mahal juga ada, biasanya jenis dan warnanya lebih bervariasi warnanya (pink, aprikot, putih) dan lebih besar/tinggi dijual di toko khusus bunga. Bisa saja Kompasianer harus merogoh kantong untuk 20€ satu pot.
Tips untuk membelinya adalah, pilih kuncup yang tebal dan tangkainya banyak (tak hanya satu). Nanti, mekarnya akan bagus dan banyak. Kalau yang kecil dan tipis, mekarnya beda. Untuk menyangga daun, bisa menggunakan kayu tipis dan panjang lalu diikatkan.
Siraman airnya tak boleh terlalu banyak. Seminggu sekali cukup. Kalau kebanyakan air, yang muncul banyak daunnya bukan banyak bunganya. OMG. Nggak sedap.