[caption id="attachment_308883" align="aligncenter" width="294" caption="Happy milad, Bunda!(dok.Bunda Khadijah)"][/caption] Kompasianer masih ingat seorang kompasianer wanita cantik dan lembut bernama Bunda Khadijah yang tinggal di Madinah?
Hari ini, Minggu 15 Desember 2013, Bunda Khadijah sedang berbahagia merayakan hari yang amat bersejarah dalam hidup (oh, beda waktu Indonesia-Jerman-Arab). Hari kelahiran seorang sosok yang masih saja dirindu beberapa kompasianer Indonesia, sejagad. Setidaknya saya yang di Jerman, mbak Irma yang di Swedia, mbak Fey yang ada di Australia dan bahkan mbak Umm yang di Arab sendiri sering menanyakan kabar beliau kepada saya. Sayang, inbox, surat, email, kartu saya belum dibalas beliau. Barangkali tidak sampai?
Dalam postingan ini, mari mengamini saya dalam mendoakan Bunda demi kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat untuk Bunda Khadijah sekeluarga.
Semoga tahun baru, ada harapan baru bahwa Bunda Khadijah kembali menulis. Membuka lembaran baru dan melupakan luka lama yang muncul di blog keroyokan Kompasiana ini. Anyway, stop bullying. Dan keributan-keributan semoga cepat berlalu.
[caption id="attachment_308885" align="aligncenter" width="550" caption="Selametan ulang tahunnya Bunda pakai tumpeng, ya?"] [/caption]
Sudah lama tidak mendengar kabar Bunda. Semoga tetap baik, sehat dan bahagia. How are you today? What have you been doing so long?
Baiklah.
Sekali lagi, selamat ulang tahun, Bunda Khadijah … kami merindukanmu.
Salam hangat dari Jerman yang super dingin. (G76)
PS: Belajar dari pengalaman pahit yang terjadi pada Bunda Khadijah yang dibully lewat inbox, saya harus mengambil hikmah. Saya bergabung di Kompasiana sejak Mei 2011 hingga hari ini. Masih betah, tetap happy dan mencoba selalu berhati-hati. Dunia maya bisa jadi lebih kejam dari dunia nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H