Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Kuliner Jerman? Schnitzel!

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13557607492050237731

[caption id="attachment_230111" align="aligncenter" width="597" caption="Schnitzel dan Pommes, manakah huruf O, D dan I disana? "][/caption]

Selain sosis, Jerman memiliki kuliner selezat Schnitzel. Ini dari kata schnitt, potongan (daging).

Biasanya masyarakat Jerman membeli Schnitzel dari bahan beku atau segar, jadi tinggal goreng sreng-sreng deh. Ditemani Pommes alias kentang goreng atau Spätzle, mie Jerman … lekker. Enak.

Tiba-tiba saja, saya ingin membuat sendiri. Di Indonesia saya tidak pernah belajar ini. Saya hanya biasa melihat mertua atau suami dalam membuatnya, sepertinya gampang. Coba ah!

[caption id="attachment_230112" align="aligncenter" width="265" caption="Dari kocokan telur dan tepung, kutemukan B "]

1355760887887822438

[/caption] [caption id="attachment_230113" align="aligncenter" width="250" caption="Di Panier, samar terlihat D"]

1355760951550303126

[/caption]

[caption id="attachment_230151" align="aligncenter" width="262" caption="Bumbu penyedap dibentuk S"]

13557764411686626331

[/caption] [caption id="attachment_230152" align="aligncenter" width="262" caption="Bubuk merica jadi C"]

1355776544484134629

[/caption]

Segera saya sediakan bahan-bahan seperti tepung terigu, telur kocok, Panier (remukan roti yang sudah dilembutkan). Masing-masing saya taruh dalam piring pipih yang berbeda. Bumbu-bumbu siap menggurihkan rasa dalam tepung, terdiri dari; garam, penyedap rasa, bubuk merica, bubuk bawang putih, bubuk bawang merah dan bubuk paprika (jika suka).

[caption id="attachment_230114" align="aligncenter" width="612" caption="Daging kalkun, G"]

13557610571902800967

[/caption]

Pertama, mencuci tangan. Saya ambil daging filletkalkun, biasanya sebesar telapak tangan (irisan daging pipih tanpa tulang, bisa dari ayam, sapi, kalkun atau babi).Harganya di kisaran 4 euroan untuk ½kg isi 3-5 iris. Ada yang dagingnya dari sapi muda yang lebih empuk dan warna lebih terang (Kalb) disebut Wiener Schnitzel. Kalau dari kalkun, Puten Schnitzel namanya. Dan yang dari babi biasa ditulis Schnitzel saja di menu resto atau warung. Wah ternyata beda nama, beda isi.

Usai daging dilumurkan ke tepung, berikutnya ke telur kocok, baru ke Panier. Lalu saya masukkan ke Pfanne si wajan datar pipih yang sudah dipanaskan dengan minyak/mentega/butter. Kompor saya nyalakan nomor 7, kalau terlalu besar bisa jadi gosong atau kematengen. Hiyyyy, pait!

Sudah, tinggal makan, yah. Meski biasa orang Jerman pakai kentang goreng atau mi Spätzle, saya lebih suka pakai nasi hahaha Indonesia banget. Meski tak tiga kali sehari, nasi tetap menjadi klangenan diantara diversifikasi pangan keluarga kami.

Oh ya, Schnitzel bisa diguyur Rahm Söße (saus krim warna coklat terang) yang ini kesukaan saya, Jäger Söße (saus coklat agak gelap warnanya, dicampuri irisan jamur), Braten Söße (saus warna coklat gelap pekat) atau … sekedar dicipratin cocolan tomat saja juga enak. Takaran bubuk saus biasanya 3-4 sendok makan untuk ¼ liter air dingin atau tergantung kesukaan akan kekentalannya, kocok, godog di api sedang. Kalau di Jepang, saya pernah mendapatkannya dalam bentuk pasta, tinggal … crottt! Air sedikit, jadi, yaiy.

Sayuran segar seperti tomat, ketimun, irisan sitrus dan selada bisa didekatkan pada Schnitzel, atau salat lainnya. Biar segar, yah?

Selamat mencoba menikmati hidangan ala Jerman di rumah. Cocok untuk lidah orang Indonesia, kok, hehehe. (G76).

P.s: Diposting dalam rangka WPC XXX Project Alpha Beta: http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/12/15/weekly-photography-challenge-30-project-alpha-beta-511098.html. Karya Kampretos bisa disimak disana. Salam klik.

Silahkan membuat puzzle dari gambar untuk membentuk kata SChnitZEL

[caption id="attachment_230115" align="aligncenter" width="587" caption="Palang pantek itu mengingatkan saya pada t"]

13557611631828306801

[/caption] [caption id="attachment_230117" align="aligncenter" width="587" caption="Jembatan makam yang membentuk W"]

13557612301124458825

[/caption] [caption id="attachment_230119" align="aligncenter" width="572" caption="Pintu masuk krematorium berbentuk C"]

1355761287885436113

[/caption] [caption id="attachment_230120" align="aligncenter" width="572" caption="Parkir sepeda ini mirip M"]

1355761357190413793

[/caption] [caption id="attachment_230121" align="aligncenter" width="559" caption="Dinding berhias mozaik punya q"]

1355761439452342238

[/caption] [caption id="attachment_230122" align="aligncenter" width="578" caption="Gagang pintu pastor ada Y"]

13557615091555094113

[/caption] [caption id="attachment_230123" align="aligncenter" width="598" caption="Alat musik tiup berbentuk I"]

13557616161990182055

[/caption] [caption id="attachment_230124" align="aligncenter" width="615" caption="Angsa ini punya energi Z atau 2"]

1355761676357566621

[/caption] [caption id="attachment_230125" align="aligncenter" width="606" caption="Pegangan anak tangga kayak E"]

1355761725271819063

[/caption] [caption id="attachment_230126" align="aligncenter" width="631" caption="Sepasang sepatu jadi L"]

13557617851902609822

[/caption] [caption id="attachment_230127" align="aligncenter" width="605" caption="Potongan pigura krestek di dinding, n"]

1355762126530268650

[/caption]

[caption id="attachment_230153" align="aligncenter" width="597" caption="Didepan M ada h"]

13557769981462136412

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline