Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Putri Tela Rambat

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1410520783699425791

Adalah seorang putri bangsawan bertubuh gendut dan amat pendiam. Putri Tela namanya. Tidak ada teman yang mau bermain dengannya. Sedih sekali sang putri. Limpahan harta orang tuanya, tidak juga menjadi magnet kawan-kawan sebaya untuk datang mengunjunginya demi sekedar menyapa.

Sudah banyak upaya raja dan ratu agar para penduduk berdatangan bersama anak-anak mereka dalam beragam pesta yang diselenggarakan. Ternyata, tetap saja, tidak ada satu anak pun yang berhasil menjadi teman baiknya.

Putri Tela sebenarnya berparas cantik dan menarik. Namun, karena jarang mengeluarkan kata-kata, membuat teman-teman bosan bersamanya. Barangkali itu sebabnya, ia tidak punya teman satu pun. Sebenarnya, ia bisa tersenyum manis. Manis sekali. Sepertinya tanpa kata, teman-teman Tela kehabisan tenaga untuk membuat suasana bermain menyenangkan.

Suatu hari, putri Tela melarikan diri. Ia bosan, selalu bermain di rumah sendiri. Raja dan ratu bingung mencari. Dikirim sudah para tentara kerajaan untuk mencari sampai pelosok negeri. Tidak juga ketemu. Hari demi hari, raja dan ratu tetap berharap menemukan permata hati. Tak ada hasil.

Sebenarnya, di mana putri Tela berada?

Ia melarikan diri, menyeberang sungai, hutan dan pegunungan. Hanya sebuah tempayan yang menjadi bekalnya. Isinya adalah biji-bijian, pisau, piring dan gelas.

Rupanya, ia telah menemukan sebuah bukit yang sepi tapi nyaman. Putri Tela hidup bercocok tanam dari biji-bijian yang dibawanya dari kerajaan. Semua subur berkat ketekunannya menanam dan merawatnya. Saat menyiram kebun dengan tempayan, ia sempatkan berbincang-bincang dengan tanaman. Tentu saja, mereka tidak bisa menjawab. Suasana tetap sepi. Lambat laun, ia kembali merasa, satu yang kurang; tak ada teman yang mengelilinginya. Sang gadis kembali bosan. Kegembiraan bersama tanaman sirna sudah.

Apa yang dilakukannya?

[caption id="attachment_358839" align="aligncenter" width="446" caption="Terkubur di dalam tanah menjadi ketela rambat"][/caption]

Putri Tela pandangi gundukan sisa tanah di antara tanamannya. Segera ia ambil pisau untuk menggalinya. Sebuah lubang yang tak dalam berhasil dibuatnya. Ia kuburkan diri di dalam tanah hidup-hidup. Lambat laun. Tubuhnya terasa dirambati akar-akaran dari tanaman yang ditanamnya. Ia lemas dan mati kehabisan nafas. Hari-hari berikutnya, tubuhnya tak busuk, malah berubah menjadi keras. Jadi ke(Tela) rambat lah ia kini. (G76)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline