Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Selasa Malam, Badai Gonzalo Melanda Jerman

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Glodhakkk ... glodhakkk ... glodhaaakkk ...“

Bunyi sesuatu yang jatuh begitu keras terdengar dari luar. Saya dan anak-anak di ruang tamu kaget. Haduh, ada apa ya? Papanya anak-anak sedang tugas luar negeri. Saya malas keluar karena secara bersamaan bunyi angin mak wuuuuttt ... wuuuuuttt ... wui wuiiii ... begitu kencang. Saya jadi ingat film-film Hollywood. Ngeri.

Argh, betul kata anak saya yang mengingatkan saat pulang sekolah kemarin bahwa hari Selasa akan ada badai. Walah, padahal itu jadwal olahraga dengan wanita Jerman di aula sekolah! Pada daerah 700 meter di atas permukaan laut seperti tempat kami, diprediksi akan terkena hantaman angin dengan kecepatan 80-110 km/jam. Tak heran kalau tempat sampah kami berjatuhan. Untung pohon-pohon besar di kebun kami tidak ada yang tumbang.

Badai Gonzalo memang sudah terasa sejak Selasa pagi, anginnyaaaa semribit dingin seperti es. Siangnya, malah anak-anak senang main layang-layang. Saya yang khawatir kalau mereka masuk angin meski diblebet jaket dan syal rapat-rapat. Tak berapa lama mereka merasa sendiri kalau dingin, dan masuk rumah.

Dalam prakiraan cuaca “Unwetter Alarm“, dikabarkan resiko Tornado akan terjadi di NRW melewati Rheinland Pfalz dan Saarland sampai Baden-Württemberg tempat kami tinggal dan daerah selatan Hessen dan Bayern bagian barat.

Sedari pagi, penyiar juga mengumumkan di radio, menganjurkan masyarakat untuk tetap berada di rumah dan tidak melakukan perjalanan jauh di luar.

Begitu malam tiba, angin tambah kencang. Ternyata apa yang terjadi di rumah kami adalah hal kecil karena ternyata banyak pohon besar tumbang di seputar Schwarzwald, black forest hingga melumpuhkan transportasi kereta api, Schwarzwaldbahn. Diperkirakan sampai hari ini, Rabu, fasilitas itu tidak akan difungsikan sampai bersih dan rapi betul dari pohon.

Daerah-daerah yang dikabarkan parah adalah Villingen-Schwenningen, antara St. George-Triberg. Triberg adalah sebuah kota wisata di Jerman yang terkenal akan jam dinding kuk-kuk nya, Kuk-kuk’s Uhr, air terjunnya yang asri serta pasar natal bertabur jutaan lampu warna-warni. Jam kuk-kuk akan mengeluarkan burung dari sebuah kotak, menjulur sebanyak jam yang ditunjukkan.

Angin masih terasa sampai hari Rabu ini meski tak sekencang Selasa malam. Semoga badai segera berlalu. (G76)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline