Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Kleeblatt, Daun Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14203982082057665954

Bel berbunyi. Pintu dibuka anak saya. Tamunya datang, saya menyambut. Delapan perempuan menyanyikan lagu ulang tahun untuk saya.

“Zum Geburtstag viel Glück, zum Geburtstag viel Glück ... zum Geburtstag liebe Gana ... zum Geburtstag alles gute, zum Geburtstag viel Glück.“

Duuuuh senangnyaaaa ... di Indonesia mana ada yang nyanyiin begini di depan pintu? Haha seru memang bergabung dengan klub aerobik Jerman ini. Orangnya baik-baik dan kasih pada saya.

Mereka saya persilakan masuk, dingggiiiiiin. Salju masih bertebaran di sana-sini. Satu persatu mereka menanggalkan jaket dan melepas sepatu. Aduuuuh, gak usahhh, tapi mereka bilang karena basah dan kotor dari salju. Ya, sudah. Untung lantai rumah saya hangat kok kalau dipijak, ada alirannya.

Satu persatu menyerahkan bingkisan. Ada minuman, rangkaian bunga, amplop dan ... Kleeblatt!

[caption id="attachment_388564" align="aligncenter" width="480" caption="Daun Klee dihiasi Figur Kaminfeger, tukang cerobong asap"][/caption]

[caption id="attachment_388565" align="aligncenter" width="480" caption="Dihiasi botol sampanye mini juga"]

1420398276504089339

[/caption]

[caption id="attachment_388566" align="aligncenter" width="461" caption="Berdaun empat, bawa peruntungan"]

1420398325861896635

[/caption]

[caption id="attachment_388567" align="aligncenter" width="461" caption="Lambang trimurti dan cinta juga lho."]

1420398387863393068

[/caption]

Iya, seorang perempuan energik berambut blonde itu memberikan saya sebuah daun yang sangat terkenal di Jerman dan dipercaya membawa peruntungan. Biasanya dijualbelikan atau dihadiahkan pada tahun baru. Kalau mampu menemukan daunnya berjumlah empat, beruntung. Makanya banyak toko yang sengaja membudidayakannya. Biasanya kann secara alami hanya tiga daunnya, biasa ditemukan di kebun atau hutan ...

Awalnya, daunnya yang tiga ini melambangkan Dreiheit seperti Christentum atau Dreifältigkeit (trimurti). Atau kalau ada tanaman ini berarti sedang musim panas dan dijadikan lambang cinta pula.

Nah, percaya tidak percaya, tradisi memiliki atau memberikan daun Kleeblatt ini masih hidup secara turun temurun. Unik, ya? Di tahun baru, semoga peruntungan bersama Kompasianer meski tanpa daun Kleeblatt ini yang penting tetap usaha dan doa. Selamat malam. (G76).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline