Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Mengetik Tanpa Jari? Bisa!

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1421579344112159099

Bapak saya suka ngomong, suka baca dan suka nulis. Saya masih ingat betul waktu SMA, bapak pernah berangan-angan bahwa suatu hari akan ada alat yang mewujudkan keinginan beliau untuk menulis tanpa mengetik. "Wah, enak yo, yen bapak ngendikan, mesinne ngetik dhewe." Mengetik dengan mesin ketik jadul yang jedag-jedog bunyinya, melelahkan dan dengan komputer, membuat bapak enggan menulis. Apalagi bapak saya sekarang tangannya tak bisa lincah lagi menulis seperti dulu.

Mengetik tanpa jari? Ohhh, bisa! Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, saya mengalaminya sendiri.

Awalnya, saya mengetik naskah buku berbahasa Jerman. Weleeeh, belajar bahasa Jerman seumur-umur cuma 6 bulan saja gayaaaa. Iya, gaya banget. Ini atas dorongan teman-teman, tetangga dan kenalan di Jerman yang protes. Mereka ini mengeluh, buku-buku hasil karya yang saya perlihatkan kepada mereka pada beberapa pertemuan, berbahasa Indonesia.

“Bisa diterjemahkan?“

Atau

“Mau dong buku yang berbahasa Jerman ...“

Begitu kalimat yang muncul dari mereka. Aduuuhhh ... tantangan yang tidak mudah. Tapi saya pikir bisa lah kalau mau mencoba.

Saya sudah mencoba, dan asli, burrrrukkkk sekali tulisan saya dalam bahasa Jerman. Bahasa Linggis saya lebih baik daripada bahasa Jerman. Ya, karena belajar dengan didikan formal.

Akhirnya, saya meminta suami dan seorang doktor di kampung kami untuk mengoreksi. Tanggapan suami saya:

“Ya, ampuuuun ... kamu nulis bahasa apa sih?“ Kepalanya yang coklat menggeleng.

“Jerman ...“ Saya pasang wajah ngenes. Ya ampun, bahasa Jerman saya elek banget!

“Kok aku nggak bisa baca. Ini bahasa planet mana? Ini teka-teki silang ... aku nebaknya pusing, buuu.“ Suami saya mengernyitkan dahi.

Karena pegel, suami menginstal software diktat, mendikte microsoft word dengan memencet tombol fn (paling kiri bawah) sebanyak dua kali. Karena ia juga kerja, koreksi naskah saya lamaaa. Saya gak sabar!

[caption id="attachment_391572" align="aligncenter" width="449" caption="Tekan"][/caption]

Ia menganjurkan saya menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris saja, lalu di google translate dengan bahasa Jerman kemudian suami koreksi. Laaah kok tambah ruwet ya, hasilnya? Dipakai juga tombol “fn“ ini.

***

Ya. Saya pakai ide suami itu. Namanya OSX Yose Mite. Dengan program aplikasi cerdas yang dimiliki Mac Pro ini, orang yang suka menulis, akan terbantu. Sangat terbantu. Apalagi ada software untuk beragam bahasa, tak hanya bahasa Indonesia. Saya sudah mencoba bahasa Jerman dan bahasa Inggris. Bahasa lain, tinggal instal saja. Luar biasa!

Kelebihannya adalah: pengguna tak perlu mengetik dengan jari-jari tangan. Tidak dengan 10 jari, tidak pula 11 jari. No, no, no. No jari. Asyik kan? Sekalipun terjadi eror, mengetik tidak secapek perhuruf yang selama ini kita lakukan. Bahkan untuk mengetik “.“ dan “,“ bisa didikte dengan mengatakan “titik“ dan “koma.“

Kekurangannya adalah pengguna tidak bisa lancar menulis tanpa mengetik jika; suasana terlalu ramai. Misalnya ketika TV atau radio menyala, banyak orang ngobrol di dekat komputer dan sejenisnya. Karena yang tertulis jadi campuran apa yang pengguna katakan dan kata atau kalimat dari suara di sekitar. Lucu, ah.

Sedangkan kekurangan berikutnya adalah jika pengguna kurang jelas mengucapkan kata per kata, kata yang dimaksud jadi lain. Pronounciation yang tepat sangat perlu dimiliki pengguna.

Lalu, ketika mendikte satu kalimat tapi terpenggal, penggalannya akan berawalan huruf besar. Sebaiknya mendikte dengan satu kalimat utuh.

Lain-lain, kalau terlalu panjang kalimatnya, kadang kurang sempurna hasil diktenya.

Menarik dan bermanfaat sekali untuk Kompasianer yang hobi menulis.

Seru kan? Silakan mencoba. Selamat pagi. (G76)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline