Lihat ke Halaman Asli

Gadis Sekar Taji

Jadilah Manusia yang Bermanfaat ^_^

Memandang Hoax dalam Segi Sosial dan Agama

Diperbarui: 8 November 2021   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini manusia hidup dimasa kebohongan sudah menjadi hal biasa dikalangan masyarakat. Bahkan dalam menyampaikan informasi saja, tidak jarang menambahkan sedikit kebohongan agar informasi tersebut terkesan menarik. Padahal budaya berbohong bukanlah hal yang baik dan bisa saja merugikan orang lain. Bahkan dalam ajaran agama manapun berbohong bukanlah perbuatan yang baik, salah satunya dalam Islam. Dalam salah satu hadits terdapat larangan untuk berdusta (hoax), 

 Dalam hadits ini Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam memerintahkan umatnya berlaku jujur dalam perkataan, perbuatan, ibadah dan dalam semua perkara. Jujur itu berarti selaras antara lahir dan batin, ucapan dan perbuatan, serta antara berita dan fakta. Maksudnya, hendaklah kalian terus berlaku jujur. Karena jika engkau senantiasa jujur, maka itu akan membawamu kepada al-birr (yaitu melakukan segala kebaikan), dan kebaikan itu akan membawamu ke Surga yang merupakan puncak keinginan.

Berdusta akan merusak pengetahuanmu dan orang lain tentang sesuatu. Karena seorang pendusta itu menjadikan yang tidak ada menjadi ada, yang ada menjadi tidak ada, yang benar menjadi bathil, yang bathil menjadi benar, kebaikan jadi kejahatan, kejahatan jadi kebaikan. Seorang yang berdusta itu telah berpaling dari kebenaran yang ada menjadi ketiadaan dan berpengaruh kepada kebathilan. Jika perbuatan -- perbuatan itu telah merusaknya dan kebohongan telah mempengaruhinya, maka hatinya menjadi hati yang dusta dari lisannya. Dia tidak bisa mengambil manfaat dengan lisannya dan juga amalan-amalannya. Karena itulah berdusta adalah pokoknya kejahatan.

Mengingat akan buruknya dampak hoax, kita sebagai masyarakat yang cerdas dan kritis sudah seharusnya lebih berhati - hati dalam menganggapi informasi. Harus dilihat dari sumber mana infomasi tersebut berasal, dan mencari kebenaran dari informasi tersebut. Jangan mudah menerima informasi dan kemudia dengan mudah menyebarkan informasi yang belum tentu valid.

Semoga Bermanfat ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline