Lihat ke Halaman Asli

Rembulan Malamku

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam menjelang lagi. angin dingin mulai kembali berhembus di sini. dingin. sepi. hanya kudengar suara-suara gemerisik angin menembus dedaunan di depan sana. hanya angin, dan dingin temanku malam ini.

kuayunkan langkah ini melewati temaramnya gelap malam ini.

bermandikan sinar rembulan sendu. menemaniku dalam sepi ini.

ah, terbang sudah angan ini padamu. pada asa cintaku yang terpendam.

kupandangi indah cahayamu wahai bulan.. selalu aku mengagumi rembulan cerah. mengagumi indah cahayamu. seperti aku mengagumi indah dirimu...

wahai rembulan malamku...

hanya bisa kupandangi...seperti aku memandangi sang bulan di atas sana.

hanya bisa kuimpikan...seperti aku memimpikan bisa merengkuh sang bulan...

ah, wahai engkau rembulan malamku...hanya bisa kuimpikan untuk memilikimu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline