Lihat ke Halaman Asli

Herawati Suryanegara

Penyuka Langit, penyuka senja.

Mengenal Puisi Sonian

Diperbarui: 29 Oktober 2015   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sonian adalah puisi hasil kreasi seniman Soni Farid Maulana. Penulis baru-baru saja mengenal Sonian dari FB kang Soni Farid Maulana. Akibat keseringan menengok dan menyimak diskusi dan  karya-karya penulis sonian tersebut, penulis yang sama sekali bukan seniman mulai merasa sangat tertarik dan penasaran. Keberuntunganpun singgah, penulis mendapatkan berberapa  referensi dari berbagai sumber termasuk, dari sumber utama… kang Soni!. Kang Soni ini ternyata figure yang sangat rendah hati dalam menularkan pengetahuannya. Dengan demikian  terjawablah pertanyaan “Apa sih puisi  Sonian itu…?”

Puisi Sonian adalah puisi  terdiri dari empat baris dengan pola 6-5-4-3 suku kata perlarik.  Tantangan untuk para penulis puisi ada pada kecermatan dalam pemilihan kata. Semakin kebawah, seorang penyair Sonian harus semakin cermat dan peka dalam pemilihan kata, agar puisi yang ditulisnya semakin focus dan bermakna.  Dengan batasan  suku kata yang sedikit ini, seorang penyair   harus mampu mengekpresikan diri dan perasaannya. Puisi Sonian dapat berisi nilai-nilai kehidupan apapun yang diminati penyairnya selama tidak melanggar nilai etika, moral dan agama. Kita bebas mengekspresikan diri kita dengan berbagai tema.

Sonian memang bukan jenis puisi yang meledak-ledak atau mendayu-dayu. Dengan terbatasnya suku kata  yang diperbolehkan, ini menjadi tantangan bagi para penyair Sonian  bagaimana mengelola kata yang sedikit dapat mengungkap isi hati, pikiran dan emosi yang tumpah-ruah.

Sebagai genre baru perpuisian  Indonesia, Sonian  ternyata telah dikenal di berbagai negara. Terbukti dengan berseliwerannya karya-karaya puisi Sonian yang ditulis dalam berbagai bahasa oleh penyair dari berbagai negara.

Mari kita simak beberapa  puisi Sonian

MARSINAH

(David Darmawan Siswandi)

Marsinah menggugat

Kuburnya sepi

Anarkinya

Berlanjut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline