Lihat ke Halaman Asli

Herawati Suryanegara

Penyuka Langit, penyuka senja.

Teruntuk Pemda Sukabumi: Kembalikan Para Bunda ke Rumah Mereka!

Diperbarui: 29 Juli 2016   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Penulis R. Herawati Suryanegara

Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini angka kenakalan remaja di Sukabumi sangat tinggi, hal yang sangat merisaukan mulai dari tawuran yang menelan korban jiwa, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan, belum lagi perilaku penyimpangan seksual dan juga kekerasan seksual oleh orang dewasa pada remaja di Sukabumi terus menerus berlangsung.

Hal ini terjadi tentunya bukan tanpa sebab, beberapa factor saling mempengaruhi dan telah banyak para ahli yang mendiagnosis mengapa ini semua terjadi. Factor yang umum diantaranya :

1.kurangnya perhatian orang tua

2.tingkat ekonomi rendah

3.kurangnya pendidikan

4.kurangnya kegiatan positif

5.masa remaja disinyalir sebagai usia senang coba-coba

6.factor pengaruh teman dan lingkungan dll

Dari semua sisi itu ,kali ini Penulis ingin menyoroti kebijakan Pemda Sukabumi yang berkaitan dengan nasib malang para remaja. Penulis, berpikir, Pemda Sukabumi harus bertanggung jawab dan mulai memikirkan kembali kebijakan tentang pekerja wanita. Pemda harus mengembalikan para ibu mereka, para ibu remaja kita ke rumahnya masing-masing..!

Ini hal yang sangat penting. Bisa kita saksikan setiap bubaran pabrik sepanjang jalan antara sukabumi- Cianjur, Sukabumi – Bogor bagaimana banyaknya para wanita/ibu mendominasi pekerjaan sebagai buruh pabrik dibanding kaum pria . Ini juga yang membuat banyaknya kaum pria di Sukabumi menjadi pengangguran. Coba juga Tanya para guru, bagaimana sering mereka menemukan siswa-siswinya yang bernasib memelaskan akibat kurangnya kasih sayang seorang ibu. Anak siapa yang paling banyak melakukan penyimpangan social dan menjadi korban kekerasan seksual..?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline