Lihat ke Halaman Asli

Memahami Pemilih Muda: Tim PKM-RSH UNAIR Teliti Preferensi Gen Z Surabaya di Pemilu 2024

Diperbarui: 30 Juni 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekelompok mahasiswa asal Universitas Airlangga (UNAIR) yang terdiri dari Larisa Mutiara Putri dan Utsna Rosalin Maulidya asal Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Faizah Jauhar Sulaiman dan Gaby Valenia Rosa Purba asal Fakultas Psikologi, didampingi oleh dosen Dr. M. Fariz Fadillah Mardianto, M.Si. berhasil meraih pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2024. Tim dengan nama "ESCHO-Z" ini meneliti mengenai preferensi Generasi Z di Kota Surabaya dalam memilih di pemilihan umum tahun 2024 dengan sudut pandang psikologi decision making berdasarkan pendekatan pemodelan struktural.

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan momen penting dalam menentukan arah kebijakan dan pemimpin negara yang akan berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menjadi salah satu kelompok pemilih yang signifikan pada Pemilu 2024. 

Menurut Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum tahun 2023, Generasi Z memiliki 46,8 juta suara, atau sekitar 22,85 persen dari total populasi Indonesia. Di Kota Surabaya, Generasi Z bahkan mendominasi jumlah pemilih dengan persentase sebesar 28,8 persen. Besarnya jumlah pemilih dari Generasi Z menjadikan mereka sebagai kelompok yang berpengaruh dalam menentukan hasil Pemilu.

Penelitian tim ESCHO-Z berfokus pada pemahaman mendalam tentang preferensi Generasi Z dalam memilih pemimpin dan kebijakan tertentu pada Pemilu 2024. Margaret Matlin, seorang profesor psikologi kognitif, menyatakan bahwa pengambilan keputusan (decision making) adalah kemampuan untuk menilai dan memilih di antara beberapa alternatif. 

Dalam konteks ini, kemampuan Generasi Z dalam membuat keputusan politik menjadi kunci dalam membentuk masa depan demokrasi Indonesia. Untuk menganalisis preferensi Generasi Z, tim ESCHO-Z menggunakan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS). 

Metode statistik multivariat ini memungkinkan pengujian dan estimasi hubungan antara satu atau lebih variabel dependen dengan beberapa faktor secara simultan, memberikan wawasan yang komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih Generasi Z.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menyusun strategi kampanye yang lebih efektif dan meningkatkan partisipasi Generasi Z dalam Pemilu. Dengan memahami preferensi dan perilaku pemilih Generasi Z, strategi kampanye dapat dioptimalkan untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien, termasuk waktu dan anggaran. 

Hasilnya, Pemilu diharapkan lebih mencerminkan keinginan masyarakat secara keseluruhan, memperkuat fondasi demokrasi, dan membangun pemerintahan yang inklusif serta meningkatkan akses terhadap hukum, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) nomor 16.

Melalui penelitian ini, tim ESCHO-Z dari UNAIR tidak hanya berkontribusi dalam bidang akademis, tetapi juga memberikan sumbangsih yang berharga dalam memahami dan mengembangkan demokrasi di Indonesia. Keberhasilan mereka dalam meraih pendanaan PKM-RSH 2024 menunjukkan kualitas dan relevansi penelitian yang dilakukan, serta semangat inovasi mahasiswa Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline