Lihat ke Halaman Asli

"Friendster" Lama Bersemi Kembali

Diperbarui: 14 Oktober 2015   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Friendster.com"][/caption]Di zaman yang semakin berkembang, khususnya terjadi pada perkembangan tekhnologi komunikasi dan informasi yang mungkin kita tidak bisa menebak bagaimana perkembangan di zaman berikutnya. Seperti yang kita alami pada saat ini yaitu terjadi perubahan dalam komunikasi, antaranya komunikasi seacara langsung (face to face) dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi tidak langsung tersebut memerlukan waktu (delay) untuk kita mendapatkan feedback dari lawan bicara. Tetapi adanya perubahan tersebut pun tidak terjadi begitu saja melainkan melalui proses seleksi untuk bisa terjadi perubahan tersebut dan proses itu dapat dikatakan sebagai revolusi berkembangnya pada komunikasi.

Dari perubahan komunikasi tersebut tentunya juga terjadi perkembangan yang menuju lebih baik, salah satunya yang sampai sekarang kita memanfaatkannya yaitu internet. Internet sekarang ini marak digunakan untuk mengakses hal apapun, dari anak kecil hingga para tua menggunakan internet. Pada saat ini internet sangat menjadi suatu sarana yang digunkanan oleh masyarakat dunia khususnya di kalangan remaja yang sebagai sarana informasi untuk bertukar pesan. Di dalam internet juga terdapat media sebagai sarana untuk bertukar informasi yaitu media sosial, dan saat ini yang semakin mengudara seperti Twitter, Facebook, Instagram, Path, Twitter, dan baru-baru ini muncul kembali yaitu ada Friendster.

Ketika mendengar Friendster yang terlintas dalam pikiran kita adalah aplikasi media sosial jadul, friendster yang lahir terlebih dahulu sebelum facebook. Friendster merupakan situs permainan sosial yang berfokus pada musik dan game yang berpusat di Mountain View, California. Friendster yang sebelumnya dikenal dengan situs jejaring sosial sebelum dirancang ulang, media ini memudahkkan pengguna untuk berkomunikasi dengan pengguna lainya, serta berbagi konten dan media dengan friendsterners. Situs web ini dulunya digunakan juga untuk mencari tahu informasi tentang acara band, berkencan dan mencari tahu tentang hobi. Friendsterners juga dapat berbagi video, foto, pesan dan komentar dengan friendsterners lain. Media sosial ini juga merupakan induk dari jejaring sosial yang kini sudah sangat berkembang, yaitu Facebook, Twitter, Myspace dan lain sebagainya. Friendster sendiri didirikan oleh programmer komputer yaitu Jonathan Abrams pada tahun 2002, sebelum dicopy oleh Myspace (2003), Facebook (2004), dan lainnya.

Sebelum melanjutkan ke penjelasan yang lebih detail , dari sini kita dapat melihat bahwa media sangat berperan aktif untuk kehidupan maya kita. Dari situ kita juga perlu waspada dengan adanya situs yang muncul dan kita menjadi pengguna aktif. Seperti Teori Uses and Gratifications menurut Jay G. Blumer yang menyatakan bahwa media berperan aktif dalam memilih dan menggunkan media . Pengguna berorientasi pada penggunaan media yang terbaik sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya. Seperti pengguna media sosial lainnya mereka tidak ada paksaan saat mereka memutuskan untuk menggunakan media sosial tersebut, contohnya Friendster ini.

Friendster sendiri dimunculkan dengan tujuan agar masing-masing individu dapat menampilkan profile sehingga interaksi dapat berjalan lebih terbuka. Friendster disusun dengan fitur-fitur yang menarik antaranya, kita tidak bisa asal nge-add (menanbahkan) teman dan harus menggunakan email dulu (yang benar-benar kenal), harus ngirim pesan pribadi dulu supaya jadi teman, nggak bisa sembarangan kepo (rasa ingin tahu), bisa melihat siapa saja yang kepoin kita, jumlah teman pun dibatasi, jarang termakan berita hoax, tampilan bisa dimodifikasi sendiri. Tetapi disamping fitur-fitur yang menarik tersebut ada juga kelemahan dari situs Friendster setiap orang dapat membuat account double di Friendster. Bagi anggota, friendster merupakan sebuah wahana yang menarik tetapi bagi sang penemu inilah wahana bisnis yang sangat menggiurkan karena potensi pendapatannya sangat besar.

Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa setiap kita berhak memilih dan menjadi pengguna aktif dari berbagai media sosial yang ada, seperti Twitter, Facebook, Instagram, Path, Friendster dan lain sebagainya. Kita harus lebih selektif saat memutuskan untuk menjadi pengikit suatu situs karena dari situs ataupun aplikasi media sosial yang kita pakai juga akan berdampak bagi kehidupan kita ataupun lingkungan pertemanan kita. Jadi, jadilah pengguna aplikasi media sosial yang kritis dan cerdas. Walaupun Friendster belum resmi lagi untuk digunakan tetapi friendser sedang dalam perbaikan untuk bisa digunakan lagi. Harapannya Friendster dapat digunakan sebagai media sosial aktif lagi karena dalam pertemanan di Friendster memang harus selektif.

Sumber:

http://goresan-kecil-chara.blogspot.co.id/2012/08/sejarah-friendster-social-network.html

http://www.hipwee.com/hiburan/15-alasan-kenapa-friendster-jauh-lebih-keren-dari-semua-jejaring-sosial-yang-ada-saat-ini/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline