Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Sosial pada Perang Dunia Kedua

Diperbarui: 5 September 2017   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang dunia kedua adalah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini menjadi perang terbesar setelah perang dunia pertama. Perang ini melibatkan banyak negara di dunia. Jutaan manusia meninggal dunia karena perang ini. Baik tentara maupun warga sipil. Pada perang dunia kedua ini, terbentuk dua blok yang menjadi pusat yaitu blok sekutu dan blok sentral. Blok sekutu diissi oleh negara-negara seperti, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Perancis, dan lain-lain. Sedangkan, blok sentral diisi oleh negara-negara seperti, Jerman, Italia, Jepang, dan lain-lain.

Awal mula atau penyebab pecahnya perang dunia kedua ialah ketika Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939 dan diikuti serangkaian pernyataan perang terhadap Jerman oleh Perancis dan Britania. Pada awalnya, blok sentral melakukan penyerangan yang ofensif kepada negara-negara musuh. Sampai pertengahan, terjadi kemunduran penyerangan oleh blok sentral dan membuat mereka melakukan defensif(bertahan), sedangkan blok sekutu balik menyerang. Pada akhirnya, blok sentral mengalami kekalahan dan blok sekutu menang pada perang dunia kedua ini.

Sebenarnya Amerika Serikat tidak ikut terlibat dalam perang dunia kedua ini, hanya saja mereka terpancing ikut dikarenankan Angkatan Laut Jepang mengebom pangkalan Angkatan Laut Pearl Harbor,Hawai pada Desember 1941. Hal ini yang membuat AS marah dan akhirnya bergabung dengan membentuk kelompok yang dinamakan blok sekutu yang pada akhirnya memenangkan perang ini.

Dilihat dari sejarahnya, Jerman lah yang menjadi penyebab utama daripada perang dunia kedua ini. Hal ini terjadi tidak lepas dari pemimpin Jerman, yaitu Adolf Hitler. Pemimpin Nazi ini menjadi pemimpin yang ditakuti di eranya. Dengan kekuasaan yang luar biasa atas Jerman, Hitler menanamkan ideologi Pan-Jermanisme, antisemitisme dan anti-komunismemelalui pidatonya yang karismatik dan propaganda Nazi. Hitler merupakan orang yang memiliki kemampuan berbicara (berpidato) yang sangat baik. Dimana hal ini mengakibatkan banyak orang yang terpengaruh akan ideologi-ideologi yang ia tanamkan kepada setiap orang yang mendengar pidatonya.

Hitler dikenal sebagai sosok yang sangat membenci bangsa Yahudi. Belum pasti alasan yang jelas mengapa seorang Hitler membenci bangsa Yahudi. Ada yang mengatakan bahwa Hitler takut akan kehebatan dan kepintaran bangsa Yahudi. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Hitler memiliki latar belakang yang buruk dengan bangsa Yahudi. Hal ini mengakibatkan pandangan masyarakat kini terhadap pemimpin Nazi tersebut buruk. Adapun bangsa Yahudi yang berkependudukan di tanah Jerman pada masa itu, dibantai habis oleh Hitler. Alasan utmanya adalah karena Hitler ingin menjaga kesucian bangsa Arya yang mengakibatkan pemusnahan bangsa Yahudi.

Penyebab Jerman melakukan invasi adalah karena keserakahan mereka. Pemimpinnya yaitu Hitler, menginginkan agar Jerman menjadi bangsa terhebat didunia. Seorang Hitler menjadi serakah dan nafsu untuk mendapatkan segala hal yang dinginkannya. Segala cara dihalalkannya untuk meraih hal tersebut. Akibat dari keserakahannya salah satunya yaitu membasmi bangsa Yahudi demi keinginannya.

Perang dunia kedua ini mengajarkan beberapa hal penting didalam kehidupan sosial kita. Tidak semua hal yang kita inginkan di masyarakat dapat kita raih. Semuanya tergantung dari jalan yang kita ambil. Kita tidak boleh seenaknya mengambil keputusan sesuai keinginan kita, apalagi itu adalah keputusan dalam suatu lingkungan. Dengan kata lain, tidak boleh mementingkan diri sendiri. Kita juga harus berpikir apakah akan ada dampak yang timbul dari keputusan kita. Seperti penyebab pecahnya PD 2, diatas dikatakan bahwa Jerman menginvasi Polandia yang berakibat pecahnya PD 2. Jerman ingin memperluas daerahnya, tetapi hal tersebut berakibatkan perang global yang dirasakan banyak negara. Jadi, pikir dulu sebelum bertindak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline