Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Milenial

Diperbarui: 27 Desember 2021   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam masyarakat Indonesia tentunya sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam penggunaan bahasa Indonesia. Tentu saja, orang harus mencantumkan bahasa yang baik dan buruk yang mereka dengar di internet atau media lain sehingga setiap orang dapat membatasi penggunaan bahasa yang berlebihan.

Bahasa yang banyak digunakan di Era globalisasi ini adalah bahasa Alay. Bahasa Alay banyak digunakan secara luas di kalangan remaja. Bahasa ini sering disebut sebagai bahasa anak muda. Bahasa anak muda secara langsung maupun tidak langsung mengubah generasi Indonesia yang tidak menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan benar. Memang keberadaan bahasa milenial sangat mempengaruhi keberadaan bahasa Indonesia. Banyak pelajar/milenial yang datang meremehkan bahasa Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak memahami kaidah bahasa Indonesia yang baik, sopan dan adil. Mahasiswa yang belajar di Indonesia (termasuk mahasiswa asing) harus menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (Saddhono, 2012).

Konsep difusi budaya juga berlaku untuk difusi ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Agar pemanfaatannya lebih luas, penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik dalam buku teks maupun buku populer, jurnal ilmiah, dan media cetak lainnya, harus menggunakan bahasa Indonesia. Implementasi ini memiliki hubungan timbal balik dengan fungsi bahasa ilmiahnya yang dipelopori oleh lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan yang dinamis kini terguncang oleh tantangan bahasa asing. Tantangan berupa linguistik eksternal muncul dari pengaruh negatif bahasa asing (khususnya bahasa Inggris) berupa penyisipan kosa kata tanpa proses pembentukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris. Banyak ilmu menggunakan bahasa asing (tidak diterjemahkan). Oleh karena itu, keterampilan berbahasa juga sangat penting dalam menunjang perkembangan ilmu pengetahuan yang dinamis. Misalnya, ada beberapa istilah asing yang tidak terdapat padanan bahasa Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline