Lihat ke Halaman Asli

Gabriel Lintang

Suka nulis, jarang ngoceh, kadang membaca

Tentang Sejarah: Great Smog of London

Diperbarui: 4 Juli 2022   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.npr.org

Great Smog of London adalah kejadian polusi udara parah yang menimpa ibukota Inggris, London pada tahun 1952. Polusi ini diakibatkan oleh polusi pabrik industri dan tekanan udara yang kuat pada kala itu. 

Smog sendiri berasal dari gabungan kata smoke (asap) dan juga fog (kabut). Kabut asap terjadi karena uap air yang tercemar dengan polusi pabrik dan menimbulkan awan tebal. 

Hal ini awalnya dibiarkan oleh Pemerintah Inggris karena mereka sudah biasa menghadapi kejadian semacam ini sejak abad ke 13, di mana pada kala itu penggunaan batubara sedang sangat masif. 

Uniknya pada kejadian Great Smog of London ini, para masyarakat juga tidak panik karena warga London sudah terbiasa dengan polusi udara. Akan tetapi mereka tidak menyadari betapa bahayanya kabut asap tersebut.

www.publichealth.columbia.edu

Peristiwa yang berlangsung tanggal 5 hingga 9 Desember 1952 ini membuat jarak pandang pengelihatan menjadi sangat buruk karena tidak adanya penanganan apapun selama beberapa hari. 

Zat dengan tingkat keasaman tinggi yang diyakini ilmuwan sebagai penyebab dari kejadian ini menyelimuti seluruh London. Hingga puncaknya pada saat korban berjatuhan karena terkena penyakit pneumonia dan bronkitis kronis. 

Ketidakpedulian pemerintah serta masyarakat London yang menganggap remeh kejadian ini membuat kurang lebih 4.000 orang kehilangan nyawanya serta 100.000 orang sakit-sakitan hanya dalam jangka waktu beberapa minggu. 

Dan sampai sekarang, diperkirakan setidaknya 12.000 orang meninggal dunia akibat polusi udara ini. Pada akhirnya pemerintah Inggris pun menetapkan undang-undang udara bersih atau Clean Air Act tahun 1956, empat tahun setelah kejadian Great Smog of London.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline