Lihat ke Halaman Asli

Sosok S.Suhud "Peran Kecil Berdampak Besar"

Diperbarui: 30 Juni 2021   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok S.Suhud "Peran Kecil Berdampak Besar" | Kompas

Taukah kalian siapakah yang menjahit bendera merah putih? Atau taukah kalian siapa yang mengibarkan bendera? Pasti kalian sudah tau. Tapi, taukah kalian siapa yang mencari tiang bendera? Kalian pasti tidak pernah terpikirkan kan? Dialah S.Suhud, siapakah S.Suhud? Apa saja peran yang ia lakukan? Mari kita bahas sedikit mengenai beliau dan perannya.

Suhud Sastro Kusumo atau yang lebih dikenal dengan nama S.Suhud. S.Suhud lahir pada tahun 1920 dan wafat pada tahun 1986 pada umurnya yang ke-66 tahun. Beliau memiliki peran menjadi seorang pengibar Bendera Pusaka pada saat hari kemerdekaan Indonesia, lebih tepatnya beliau berperan sebagai pendamping Latief Hendradiningrat.

Beliau juga salah seorang anak buah dari Soediro yakni mantan walikota Jakarta pada tahun 50-an. Menjelang hari proklamasi tepatnya pada tanggal 14 agustus 1945, Soediro memberi tugas pada Suhud dan beberapa anggota pelopor istimewa untuk menjaga keluarga Soekarno dari berbagai ancaman. 

Baca juga: Detik-detik Pengibaran Bendera Merah Putih Ukuran 75 Meter di Lembah Coban Ayu Malang

Saat sedang menjalankan tugasnya menjaga Soekarno beserta keluargnya, Suhud melapor bahwa pada tanggal 16 agustus 1945 dini hari, Soekarni dan Chaerul Saleh beserta kawan-kawannya datang kerumah Soekarno. 

Beliau tidak merasa curiga dengan kedatangan mereka karena Chaerul Saleh adalah seorang anggota dari pelopor istimewa. Namun ketidak curigaannya membawa dampak buruk karena saat itu juga Chaerul Saleh dan kawan-kawannya menculik Soekarno dan keluarganya beserta Moh.Hatta dan terjadila peristiwa Rengasdengklok.

Setelah Soekarno dan Hatta kembali dari peristiwa Rengasdengklok, tak begitu lama Soediro memberi kabar bahwa proklamasi akan dilaksanakan dirumah Soekarno. 

Suhud akhrinya diberi tugas oleh Soediro untuk mencari tiang yang akan digunakan sebagai tempat berkibarnya Sang Saka Merah Putih. Setelah membaca teks proklamasi Soekarno melakukan pidato singkat kemudian berdoa. 

Baca juga: Bendera Merah Putih sebagai Identitas Nasional Indonesia

Saat akan melaksanakan penggerekan bendera, pada awalnya penggerekan bendera akan dilakukan oleh Trimurti, namun Soekarno memberi usul supaya penggerekan bendera dilakukan oleh seorang prajurit saja.

Kemudian, salah satu prajurit yang masih mengenakan seragam lengkap PETA maju kedepan mendekati tiang bendera, ia adalah Latief Hendradiningrat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline