Lihat ke Halaman Asli

Situs apapun, di manapun—Akurat dan Memuaskan

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Masih ingat dengan teori Uses and Gratification? Ya, ‘menyinggung sedikit’, Bapak DeFleur and Ball-Rokeach pada tahun 1976 pernah mengilustrasikan bahwa, teori ini memperlihatkan adanya hubungan antara konten dari media itu sendiri, lingkungan sosial dan perilaku audiens.

 

Audiens di dalam mengonsumsi media, memiliki hak dan kebebasan yang seluas-luasnya dalam memilih media atau saluran TV/Radio/situs online yang cocok, di mana cukup audiens itu sendiri sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan sifat-sifat atau perilaku mereka. Bicara saja, soal media online, media baru yangmuncul saat pemerintahan Suharto di tahun 1998 ini, tentunya memiliki berbagai situs yang dapat diakses oleh masyarakat luas, untuk memenuhi kepuasan mereka dalam menggapai berbagai informasi.

 

Artikel saya terdahulu yang berjudul “Ciptakan Media Online yang Bebas Logika Waktu Pendek”, menceritakan tentang kehidupan media yang saling bersaing dalam menjual berita masing-masing, dengan menyajikan informasi secara cepat, namun belum tentu akurat.

 

Ketika melihat banyak sekali situs-situs yang bermunculan dalam media online untuk memenuhi kepuasan audiens, maka mulai timbul kecurigaan, masih akuratkah informasi-informasi dari masing-masing situs, jika saling berpegang pada “Logika Waktu Pendek”?

 

Di satu sisi, tujuan masing-masing situs pada dasarnya adalah menjual breaking news mereka untuk menarik perhatian audiens. Dengan kemampuan pencapaian breaking news yang tinggi dan cepat, akan menarik audiens untuk terus mengonsumsi situs tersebut, karena diyakini dapat menggapai informasi yang paling up to date. Karena itulah, masing-masing situs memiliki daya tarik itu sendiri, mereka kaya akan karakteristik yang membedakan situs satu dengan yang lainnya.

 

Sebut saja, situs kompas.com dengan detik.com. Kompas.com dalam menyajikan sebuah berita terlihat sangat ringan, dan sepertinya dengan gaya penyajian yang demikian, ada kesengajaan dalam menarik audiens untuk membaca lebih lanjut melalui surat kabarnya. Hal ini terlihat pada judul sebuah berita “5 dari 16 Pengiring Pengantin Tewas”, di mana kompas.com menyajikannya dengan singkat dan padat, dengan 7 paragraf dan masing-masing paragraf hanya terdapat 1-2 kalimat saja. Meskipun permasalahan sudah disorot dengan cukup jelas, namun dengan informasi yang singkat tersebut, sangat memicu audiens untuk mencari informasi lebih lanjut lagi di surat kabar pada edisi selanjutnya.

 

Lain lagi dengan detik.com, penyajian berita dalam situs yang terdengar paling populer ini, memiliki konten berita yang cukup panjang. Hal ini jelas berbeda dengan kompas.com yang menyajikan berita yang pendek, sebab kompas.com memiliki kesempatan untuk menyajikan sebuah berita dengan lebih mendalam melalui media surat kabar. Maka dari itulah, detik.com dalam penyajiannya tentu lebih panjang dan mendalam dibandingkan dengan kompas.com.

 

Kompas.com, detik.com, dan situs lain dalam media online memiliki karakteristik yang berbeda namun tentunya saling melengkapi satu sama lain, bagaimanapun, situs-situs tersebut telah menambah pembendaharaan media online untuk memuaskan audiens dalam memperoleh informasi.

 

Pada akhirnya, ribuan situs yang telah bertempelan di media online, diharapkan dapat memuaskan keinginan audiens itu sendiri dan tetap dapat menjaga keakuratan dalam menyampaikan informasi, karena keakuratan itulah yang dicari oleh audiens.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline