Lihat ke Halaman Asli

Pentingkah Dukungan Sosial di Dalam Menghadapi Kedukaan di Tengah Pandemi Covid-19?

Diperbarui: 1 Desember 2022   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi COVID-19, mungkin salah satu hal yang sangat sering di dengar dan berulang kali menjadi pembahasan. Di akhir tahun 2019, muncul sebuah virus di Wuhan, CIna yang sampai saat ini masih menjadi masalah pandemi, khususnya di Indonesia. Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat luas terhadap setiap sektor kehidupan, seperti sektor kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan orang-orang banyak mengalami kehilangan, baik itu kehilangan orang terkasih, kehilangan pekerjaan dan hal lain yang dianggap penting. 

Kehilangan orang terkasih akibat kematian banyak terjadi selama pandemi COVID-19. Per tanggal 30 November 2022, diketahui bahwa ada sebanyak 159.789 orang yang meninggal akibat COVID-19 (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2022), yang salah satunya mungkin keluarga atau orang tercinta atau bahkan teman-teman kita. Kehilangan orang yang terkasih tentunya bukan hal yang menyenangkan, bahkan hal ini dapat memberikan dampak negatif yang besar bagi seseorang. 

Dukacita merupakan respon kesedihan akibat kehilangan atau ditinggal oleh seseorang yang terkasih. Kubler-Ross & Kessler (2014) mengemukakan ada lima tahapan di dalam mengalami kedukaan (grieving), yang meliputi 

  1. Denial

Denial adalah respon yang ditunjukkan oleh  orang yang mengalami kedukaan, dimana orang tersebut akan berada dalam kondisi terkejut dan menjadi tidak percaya bahwa orang yang dikasihinya telah pergi atau tiada. 

  1. Anger

Anger adalah respon yang ditunjukkan dimana orang yang berduka tersebut akan memunculkan perasaan marah karena dirinya merasa bahwa orang yang dikasihinya telah tiada dan tidak bersama lagi dengan dirinya. 

  1. Bargaining

Bargaining adalah tahapan dimana respon yang ditunjukkan dimana orang yang kehilangan tersebut akan melakukan tawar-menawar yang mana hal ini akan muncul dalam diri individu sebelum dan setelah kehilangan seseorang yang dikasihi. Biasanya, tahapan ini terjadi pada orang yang mempunyai jeda waktu sebelum benar-benar kehilangan orang dikasihi selama-nya akibat kematian (misalnya: orang yang mengalami kanker masih memiliki jeda waktu dari waktu vonis hingga kematian) 

  1. Depression

Depression adalah tahapan dimana orang mengalami atau merasakan kesedihan yang sangat mendalam karena kehilangan orang yang terkasihi, setelah melewati berbagai tahapan sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline