Lihat ke Halaman Asli

Say No to Toxic

Diperbarui: 20 Juli 2021   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini aku bangun dari tidur yang sangat pulas, melirik ke arah jam dinding, ternyata sudah pukul 08.00. Ku raih handuk dan bergegas mandi. Guyuran air pagi ini entah kenapa terasa lebih segar dari hari biasanya. Aku memasak nasi goreng porsi 2 orang dengan 2 telur dadar, 3 buah sosis, 1 potong dada ayam, dan tambahkan sayuran agar terlihat sedikit sehat. Sarapan pagi ini ditemani oleh kartun Doraemon kesukaanku. Sehabis sarapan ada yang mengetuk pintu rumahku, dia Dion pacarku.

"Kamu kemana aja, aku telpon dari jam 6 pagi sampe jam 9 sekarang gak aktif, semalam tidur jam berapa sih?" Dion memarahiku.

"Kamu ada jadwal photoshoot lo hari ini, majalah Girly gak lupa kan, astaga Sifaaa kamu habis makan nasi goreng? Gila ya, malah gak makan buah lagi" begitulah celotehan Dion yang ku dengar pagi ini. 

Hubungan ini sudah berjalan hampir 3 tahun. Tahun pertama semua baik-baik saja. Aku bekerja normal dan bahagia sebagai customer service di sebuah Bank, sementara Dion bekerja sebagai manager di sebuah agency majalah ternama. Suatu hari Dion membujukku menjadi cover girl dan model iklan produk perusahaannya. Karena cinta aku menuruti semua keinginannya. Aku diberikan fasilitas mewah termasuk rumah ini hingga kehidupanku 100% diatur olehnya.

Besok kami anniversary ke 3 tahun. Jangan harap Dion mengingatnya.

"Halo Vir, iya iya, iya ini udah ketemu, oke oke, yaap tengkyu" Dion menerima telepon dari Vira managerku. Aku masih belum mengeluarkan sepatah katapun.

"Sayang, pemotretan hari ini penting banget, aku juga gak bisa antar kamu ke tempat shooting karna aku harus ketemu klien juga. Aku kesini khawatir kamu kenapa-kenapa. Aku suruh Pak Saman jemput kamu ya. Kamu siap-siap yang cepet ya sayang. I love you." Setelah mencium keningku dia pergi. 

Dengan santai aku pergi ke kamar, mengambil koper dan memasukkan semua barang-barangku. Aku melepas kartu sim card dari HP dan mematahkannya. Sesaat kemudian aku sudah tiba di bandara Soekarno Hatta. Aku menunjukkan tiket dan paspor, kemudian pesawat membawaku terbang ke Hawai.

Dengan semua harta yang diberikan Dion, aku bisa menghabiskan masa muda ku dengan tenang. Semua orang tidak akan pernah tau keberadaanku. Pergi tanpa pamit ternyata memicu adrenalin dan sangat menyenangkan. Bersabar dalam hubungan toxic ternyata ada gunanya juga. Hahahaa I'm rich bitch. 

Aku menatap gumpalan awan yang tersusun cantik. Menjadi yatim piatu tidak seburuk yang ku pikirkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline