Lihat ke Halaman Asli

Inilah Beberapa Kosakata Bahasa Slang Era 90-an

Diperbarui: 2 November 2021   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kongkow

          Pada zaman 90-an tidak hanya busana dan penampilan yang mempunyai ciri khas, dalam komunikasi sehari-hari mereka pun menggunakan bahasa pergaulan. Bahasa gaul (slang) tidak hanya dipakai oleh remaja masa kini, namun para generasi 90-an pun juga mempunyai slang yang populer di kalangannya. Kata-kata ini tentunya tidak dapat ditemukan di dalam kamus tetapi dapat dimengerti oleh anak muda sebagai bentuk komunikasi yang efektif dalam pergaulan. Berikut beberapa istilah slang gaul yang trend pada masanya :

1. Kongkow

            Kongkow merupakan sebuah istilah yang digunakan remaja zaman 90-an pada saat berkumpul bersama dengan teman – teman sebaya di suatu tempat. Istilah ini didukung oleh salah satu narasumber yaitu Hilderia Doloksaribu yang menyatakan bahwa aktivitas kongkow ini umumnya dilakukan pada remaja seumurannya dengan cara berbicara santai sembari menikmati minuman dan makanan ringan. Kongkow sendiri masih kerap digunakan hingga saat ini dengan makna yang sama meskipun jarang terdengar di sebuah tongkrongan. Contoh penggunaan dari slang ini yaitu “Nanti sore ayok kita kongkow di warung bu Madhe depan kampus”. Jika dibandingkan dengan slang anak muda saat ini tidak lagi menggunakan ‘kongkow’ melainkan lebih sering menggunakan ‘nongki’.

2. Koit

Ilustrasi Koit

            Pada era 90-an, anak gaul zaman dahulu sering menggunakan istilah slang ini. Koit sendiri memiliki makna yang sama dengan modyar/mokad yang memiliki arti meninggal dunia, mati, tewas dan wafat. Contoh yang disampaikan oleh Narasumber Willer N. yaitu “Kemarin anak anjing tetangga ada yang koit loh karena diracun sama orang.” Narasumber kali ini menyatakan bahwa bahasa slang ini sudah jarang sekali terdengar di umur sebayanya.

3. Astaganaga


Ilustrasi Astaganaga

          Asal mula kata ‘astaganaga’ berawal dari astagfirullahaladziim yang berarti situasi yang tidak bersahabat atau kaget. Penggunaan astaganaga sendiri tercipta lantaran orang Indonesia lebih suka kosakata yang repetitif dan berirama seperti lauk-pauk. Kenapa naga? Makhluk ini dinilai sebagai ciptaan yang megah dan menyeramkan sehingga ketika disandingkan dengan astaga terlihat cocok untuk dilafalkan. Bahasa slang ini sering digunakan pada saat berkumpul bersama teman sambil terkadang digunakan sebagai bahan untuk mengumpat. Contoh dari pengalaman narasumber Hilderia D. adalah “ Astaganaga! Warna bajumu merah sekali seperti cabe yang bertebaran di pasar –diiringi gelak tawa”. Sampai saat ini penggunaan slang ‘astaganaga’ masih kerap ditemui di tempat tongkrongan dengan makna sama – sama merepresentasikan situasi ketika seseorang sedang kaget.

4. Borju

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline