Pada bidang jurnalistik, kita tentu tidak asing dengan kata multimedia. Penggunaan multimedia ini seringkali menjadi tonggak pemisah antara jurnalisme lama dan jurnalisme baru. Kali ini, pembahasan akan berfokus pada jurnalisme multimedia masa depan.
Menurut ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, yang d lansir melalui suaramerdeka.com, jurnalisme multimedia masa depan berfokus pada penggabungan jurnalisme lama dan baru dalam proses berjalannya fungsi pers sebagai tokoh utama penyebaran informasi.
Apalagi dengan adanya perubahan era yang menjadi lebih terbuka dengan adanya digital. Muncul beberapa permasalahan yang dialami oleh media di era digital ini, seperti mempertahankan kepercayaan dari pembaca, mencari model media, menciptakan iklim bisnis yang baik, serta bersaing dengan media sosial.
Persaingan dengan media sosial ini bukan tidak secara gamblang, melainkan dengan kehadiran internet maka media sosial akan sangat menarik minat masyarakat atau para pengguna internet sebagai bentuk hiburan. Hal ini yang mampu menjadi tantangan tersendiri bagi media jurnalistik era digital.
Dari hal ini, media baru telah mengubah pandangan jurnalisme dari beberapa aspek, antara lain :
- Sifat konten berita yang mengalami perubahan, seperti lebih pada konten interaktif dan realtime.
- Cara seorang jurnalis dalam membuat suatu konten berita, yakni berbasis digital, multimedia, hingga multiplatform.
- Perubahan struktur ruang redaksi serta industri berita menjadi lebih mendasar.
- Pembentukan kembali hubungan antara unsur di dalam organisasi berita, seperti para jurnalis, dan masyarakat sebagai narasumber, pengiklan, pemerintah, bahkan sebagai pesaing.
Perubahan prinsip dalam jurnalistik juga menjadi salah satu dunia jurnalisme untuk melakukan adaptasi media. Pada awalnya bersifat independen, akurat, netral, benar, serta jujur. Berubah menjadi ringkas, mampu di-scan, mampu beradaptasi, interaktif, dan lebih kepada media komunitas serta bentuk percakapan.
Adaptasi ini akan berjalan dengan baik apabila seorang jurnalis mampu membentuk jurnalisme konten media jurnalisme multimedia dengan tepat. Mindy McAdams dalam (Re)defining multimedia Journalism menjelaskan 4 hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jurnalisme multimedia baru :
1. Melengkapi, bukan mengulangi.
Pada multimedia storytelling, berbagai jenis media digunakan dan saling terhubung. Seharusnya, masing-masing media dimanfaatkan semaksimal mungkin kegunaannya pada masing-masing platform.
Oleh sebab itu, komponen cerita yang dibuat akan lebih tepat apabila melengkapi satu sama lain. Pengulangan materi konten akan memicu kehilangan minat dengan cepat oleh pembaca.