Lihat ke Halaman Asli

Gabriele Krisna

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar

KKN Untidar dalam Program Kerja Penguatan UMKM Olahan Salak Desa Kaliurang Dikunjungi Turis Asal Jerman

Diperbarui: 22 Januari 2024   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Universitas Tidar mendampingi turis asal Jerman yang sedang berkunjung melihat proses produksi olahan salak, Minggu (21/1/2024) Dokpri

Halo Magelang - Tim KKN Untidar dalam visitasi salah satu UMKM olahan salak Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, tengah dikunjungi turis asal Jerman yang tengah berlibur di Indonesia, Minggu (21/1/2024).

Tim KKN tengah membantu proses pembuatan keripik salak yakni pengupasan kulit dan pemotongan keripik salak sebelum digoreng. Dilanjut untuk proses penggorengan dilakukan oleh pemilik UMKM dan pengemasan.

Dalam momen ini, Gabriele Krisna mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ikut mendampingi dan menerjemahkan jalannya kunjungan turis ini. Mulai dari mengenalkan apa saja produk yang diproduksi serta menjelaskan langkah-langkah pembuatan keripik salak hingga proses pengemasannya.

Dalam kunjungannya ini, salah satu turis menuturkan, dengan kunjungan ini kami menjadi tahu ternyata salak bisa diolah menjadi keripik yang renyah dan enak tanpa menggunakan bahan tambahan. Penggorengan tertutup (hampa udara) ini menghasilkan produk yang begitu mengesankan dan baru untuk kami.

Karena, lanjutnya, kami di Jerman (juga) menjual berbagai jenis produk buah salah satunya juga salak. Namun kami hanya mengeringkannya dan memanaskannya ditemperatur tak setinggi dengan pembuatan keripik disini.

Dalam laman toko online yang di bagikannya, mereka menjual berbagai produk-produk buah, seperti dried food (buah yang dikeringkan), kacang-kacangan, madu, sirup dan lain sebagainya.

Sri Astuti, selaku pemilik menjelaskan, ini bukan pertama kalinya kunjungan orang luar negeri kesini. Sudah ada 10 kali lebih sepertinya.

Dijelaskan bahwa memang belum pernah melakukan ekspor, hanya ada kenalan yang memesan untuk menjualkan kembali sebagai oleh-oleh di luar negeri seperti Brunei, Malaysia, Thailand dan Jepang.

“Sangat senang saya, jadi tambah termotivasi untuk meningkatkan kualitas penjualan, dan memperluas pasar, ya sebagai peningkatan harga jual salak,” ujar sang pemilik UMKM HOLA (Hasil Olahan Salak) Gemilang.

Pemilik menambahkan, “kehadiran pengusaha Jerman ini saya memutuskan untuk mulai mencoba ekspor produk saya.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline