Lihat ke Halaman Asli

Gabriel AlyaNugraha

Mahasiswa program studi Kimia Universitas Sebelas Maret

Apa Kasih Sayangnya Masih Belum Cukup?

Diperbarui: 16 Oktober 2023   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Apakah kita sudah memberikan kasih sayang yang sepantas-pantasnya untuk orang tua kita? Tentunya pertanyaan ini tidak akan bisa dijawab karena tidak ada parameter yang pasti untuk mengukur seberapa pantas kasih sayang yang dapat kita berikan.

Di dunia ini, semua orang memulai kehidupan pertamanya di lingkup kecil yang disebut keluarga. Keluarga kecil terdiri dari ayah dan ibu. Kedua orang tersebutlah yang menjadi sandaran kita untuk mengenal dunia yang luas ini. Mungkin sewaktu kecil tidak banyak yang menyadari betapa pentingnya peranan kedua orang tua. 

Begitu pun dengan saya. Namun semakin saya beranjak besar, saya menyadari bahwa saya sangat beruntung memiliki kedua orang tua saya. Tidak sedikit orang yang tidak merasakan kebersamaan dengan orang tuanya. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab, tetapi dampaknya sama yakni mereka tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua. Inilah kenyataan yang ada bahwa tidak semua orang bsia didampingi oleh orang tua dalam menjalani proses kehidupannya.

Adanya kedua orang tua dalam kehidupan menjadi hal yang sangat berarti. Orang tua selalu mendukung dan menyokong kebutuhan kehidupan seseorang mulai dari kecil hingga ia dapat mandiri. 

Kasih sayang yang berlimpah tentu diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi orang tua selalu berusaha dengan sepenuh jiwa dan raga, banting tulang untuk membelikan kebutuhan supaya tercipta senyum di wajah anaknya. Sebagaimanapun orang tua yang kita miliki, tentunya mereka telah berusaha semampu mereka untuk menjamin kesejahteraan hidup anaknya. 

Bentakan kecil yang mereka curahkan pada akhirnya bermanfaat untuk membetuk jati diri. Rasa kekhawatiran yang tersalurkan menunjukkan kasih sayang mereka yang tak terbatas. 

Apa yang kita pinta dari mereka memang mungkin tidak sepenuhnya dapat dipenuhi, tapi pastilah menjadi suatu bayangan yang selalu menyelimuti pikiran orang tua sebelum tidur. Tidak lah mereka menunjukkan rasa lelah sedikitpun dihadapan anaknya, meskipun hari berat yang menguras tenaga telah dilalui. Sungguh betapa besarnya kasih sayang orang tua kepada kita, apabila kita menyadari.

Apakah kasih sayang yang mereka beri belum cukup? Apakah usaha mereka bekerja, merawat, dan menghidupi kita masih belum layak untuk mendapatkan balasan dari kita? Kehadiran kita di dunia ini adalah karena adanya mereka. Namun, kadang kita masih melakukan tindakan yang tidak selayaknya kita lakukan kepada orang tua kita. 

Sedih rasanya apabila mendengar cerita bahwa seorang anak berani membentak orang tua, menuntut mereka supaya dibelikan barang fancy untuk dipamerkan kepada temannya sementara orang tuanya belum mampu, memerintah orang tua dikala mereka pulang kerja, dan sebagainya. Apakah layak kita sebagai anak memberi perlakuan seperti itu kepada orang yang selalu memberi kasih sayang untuk kita?

Terkadang kita tidak berusaha untuk memahami kondisi orang tua kita. Hal ini mungkin saja terjadi karena seringnya orang tua lah yang selalu memahami kondisi kita. Namun hal tersebut tidaklah benar. Bukan berarti kita tidak perlu memperhatikan orang tua. Mereka sama seperti kita, memiliki keinginan, memiliki rasa lelah, memiliki anganan akan kasih sayang. Tentunya orang terkasih yang dapat memberikan kasih sayang tersebut adalah kita sebagai anak. 

Ada pepatah berbahasa inggris yakni "walk a mile in her shoe". Maksud dari pepatah ini adalah dengan membayangkan diri kita berada di posisi orang yang diceritakan untuk memahami dan memberikan empati kepada orang tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline