Lihat ke Halaman Asli

Gabrella Harianja

Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Bila aku berdosa

Diperbarui: 3 Februari 2025   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto apel terjerat kawat duri.  Pixabay/Engin_Akyurt


Bila kuberdosa
Kutak mampu berdoa.
Kutak ingin menemui-Nya.
Kuhanya ingin jauh dari-Nya.
Namun, di manakah Ia tidak ada?

Bila kuberdosa
Berlari terbirit-birit,
karena dosaku ingin kututupi.
Kutak ingin ditemukan-Nya.
Namun, di manakah Ia tidak ada?

Kupikir, di gedung gereja dapat kusembunyikan dosa.
Kupikir, dalam pelayanan dapat kututupi cela.
Sibuk berkata, menata senyum di wajah.
Namun, mungkinkah Ia benar-benar tidak tahu?

Namun, dalam tidurku Ia dekat.
Tiap pagiku Ia menyapa.
Dalam pelarianku, Ia tetap menunggu.
Dalam dosaku, Ia tak menjauh.

Bila aku berdosa
Ia selalu melihatku.
"Apa yang sedang terjadi?" tanya-Nya.
"Tuhan, aku lakukan dosa lagi."

Bila kuberdosa
Kutak mampu membuka mata.
Namun, Ia memelukku.
"Mari, kita mulai lagi," bisik-Nya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline