Lihat ke Halaman Asli

Gabrella Harianja

Teruslah belajar sampai detik-detik terakhir di hidupmu.

Review Buku, "Integritas Pemimpin Pastoral" - Yosafat Bangun

Diperbarui: 7 September 2024   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Gramedia Digital

Bibliografi: Bangun, Yosafat. Integritas Pemimpin Pastoral.  Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010.

Gambaran Umum Megenai Isi Buku

Kualifikasi pemimpin pastoral yang dibutuhkan oleh jemaat meliputi profesionalisme, integritas, kualitas spiritual yang kuat, serta menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku seorang pemimpin berbicara lebih lantang dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan titel atau jabatan yang dimiliki. 

Tentu saja, pemimpin pastoral dalam jemaat tidak hanya mencakup pendeta atau pastor, tetapi juga melibatkan majelis, diaken, dan para penatua. Kualifikasi spiritual seorang pemimpin pastoral sangat penting, termasuk panggilan dari Tuhan, memiliki Roh Tuhan, beriman (belief, faith, trust), hidup dalam doa, dan memiliki teologi yang benar.

Selain itu, pemimpin pastoral haruslah sehat secara psikologis, baik dalam aspek kognitif, emosi, maupun moral, baik pada tingkat prakonvensional, konvensional, pascakonvensional, maupun sosial. Akuntabilitas pribadi juga sangat diperlukan, karena tanpa itu, jabatan yang mulia tersebut bisa tercemar, dan mereka bisa menjadi sasaran gugatan serta kritik dari orang lain. 

Kesehatan fisik juga sangat penting bagi pemimpin pastoral agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di tengah jemaat Tuhan. Pemimpin pastoral yang baik seperti orang tua yang baik, yang memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam membesarkan anak-anak mereka.

Kepemimpinan yang efektif selalu menjunjung tinggi integritas. Integritas pribadi seorang pemimpin harus tercermin dalam kejujuran, ketulusan, keadilan, konsistensi, kemurnian, kerendahan hati, tidak mementingkan diri sendiri, dan dapat dipercaya. Dalam konteks kepemimpinan pastoral, integritas terlihat melalui ketaatan terhadap prinsip-prinsip dan norma-norma yang berlaku. 

Pemimpin pastoral tidak hanya menunjukkan integritas dalam tugas-tugas gereja, tetapi juga dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama pemimpin, dan jemaat.

Selain itu, integritas seorang pemimpin pastoral juga tampak dari bagaimana ia menyampaikan firman Tuhan. Khotbah yang baik harus berakar dari perenungan pribadi dan persiapan matang, serta mampu menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk kebutuhan rohani, intelektual, emosional, moral, dan sosial. 

Integritas juga sangat penting dalam konseling jemaat, karena tanpa itu, ada risiko menimbulkan kesalahan atau dosa.  Terakhir, kunjungan pastoral kepada jemaat adalah hak istimewa yang dimiliki oleh pemimpin, dan memiliki dampak besar dalam membina kehidupan rohani jemaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline