Lihat ke Halaman Asli

M Faozi Rahman Wakhid

Institut Pertanian Bogor/Biokimia

Mahasiswa KKNT IPB University Jamin Kesehatan dan Keamanan Hewan Kurban di Desa Cipicung

Diperbarui: 23 Juli 2023   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemeriksaan antemortem pada domba oleh Ahmad Raihan Ghozi Aljaziri (Sumber: Dokumen Pribadi)

CIPICUNG – Mahasiswa KKN Tematik IPB University yang ditempatkan di Desa Cipicung melakukan pengamatan dan pemeriksaan hewan serta daging hewan kurban. Program ini termasuk program kerja kecil yang tergabung dalam program kerja besar Animal Husbandry. Program ini dipimpin langsung oleh Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan (SKHB) IPB University, Ahmad Raihan Ghozi Aljaziri dibantu Gilang Ramadhan, Mahasiswa Teknik Mesin Biosistem IPB. Pengamatan dan pemeriksaan ini dilakukan untuk menjamin kelayakan daging hewan kurban dan mencegah kemungkinan penyakit zoonosis di wilayah kampung Balakang RT 3/RW 7 Desa Cipicung pada tanggal 29 Juni 2023.

Terkumpul hewan kurban yang terdiri atas dua ekor sapi dan lima ekor domba. Pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dilakukan terdiri atas 2 tahap yaitu pemeriksaan antemortem dan pemeriksaan postmortem. Pemeriksaan antemortem meliputi pemeriksaan perilaku dan pemeriksaan fisik pada hewan kurban sebelum ternak disembelih untuk mengetahui apakah hewan kurban layak dan memenuhi syarat secara syariat. Sementera itu, pemeriksaan postmortem ialah pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah disembelih.

Secara umum ketika dilakukan pemeriksaan antemortem pada domba, tidak menunjukkan tanda-tanda sakit serta seluruh domba sudah cukup umur dan sehat sehingga layak untuk dipotong secara medis dan syariat. Begitu pula pemeriksaan antemortem pada sapi, tidak menunjukkan tanda-tanda sakit dan kedua sapi sudah cukup umur serta sehat sehingga layak untuk dipotong. Hewan-hewan kurban ini bebas dari indikasi penyakit menular umum pada ruminansia seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), (Lumpy Skin Disease) LSD, dan Peste des Petits Ruminants.

Pemeriksaan postmortem pada paru-paru, terlihat bercak merah pembuluh darah (Sumber: Dokumen Pribadi) 

Sementara itu, juga dilakukan pemeriksaan postmortem terhadap organ dalam hewan kurban. Hasil pemeriksaan ditemukan adanya bercak-bercak darah pada paru-paru domba. Warna merah belang segar pada paru-paru ini diduga karena pecahnya pembuluh darah paru-paru saat hewan sekarat. Bercak ini muncul saat ada darah terhisap ke paru-paru. Kejadian ini merupakan hal yang normal menurut Drh. Vetnizah Juantito, PhD, Dosen SKHB IPB University. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar ketika pemotongan hewan, karena pada saat pemotongan darah masuk ke dalam saluran pernapasan hingga ke paru-paru menyebabkan adanya bercak-bercak merah pada paru-paru.

Pemeriksaan hewan kurban juga termasuk memantau proses pemotongan hewan. Sebelum hewan dipotong, telah dibuat lubang galian untuk menampung darah hewan. Hewan harus dipotong di bagian leher dan terputus ketiga saluran (pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah). Setelah dipotong, domba dikuliti dengan digantung kakinya, sedangkan sapi dikuliti di tempat. Pemisahan dan pembersihan jeroan dilakukan dengan menggunakan air mengalir. Pemotongan dan pengemasan daging dilakukan di tempat terpisah. Secara umum hewan kurban yang dipotong sehat dan memenuhi syariat pemotongan hewan kurban, sehingga dagingnya aman dan halal dikonsumsi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline