Saat berumah tangga, pernahkah dompetmu hanya bersisa lembaran ribuan saja? Atau bahkan tinggal remah-remah receh hasil kembalian dari membeli sayur?
Sedangkan bahan makanan di rumah hanya tinggal beberapa gram beras, sedikit cabe dan bawang, serta tak lupa garam yang tinggal sebagian. Apalagi jika ternyata gas untuk memasak juga telah menunjukkan 'nyawa' yang semakin redup.
Akan lebih mudah dan menenangkan jika meski uang telah habis namun sejatinya tinggal menunggu pesan manis dari bank tentang pay roll gaji yang telah masuk.
Namun, bagaimana jika juga tidak ada yang sedang ditunggu? Sedang kebutuhan rumah tak dapat menunggu. Apalagi saat rumah tangga telah memiliki anak.
Tidak sedikit rumah tangga yang awalnya dibangun dengan baik-baik saja nyatanya di tengah jalan mengalami kesulitan keuangan.
Bisa karena bisnis sedang macet.
Bisa karena tertipu investasi abal-abal.
Bisa juga karena suami-istri jobless.
Bisa juga karena ada musibah besar yang baru dihadapi.
Atau apapun lah itu yang menyebabkan pemasukan nihil. Bahkan lahan untuk mencari pemasukan pun hilang.
Kondisi semacam ini tentunya tidak diharapkan oleh pasangan manapun di dunia ini. Baik suami maupun istri tetap ingin berada dalam zona nyaman. Bahkan tidak sedikit yang ingin lebih dari sekedar nyaman.