Indonesia adalah sebuah bangsa yang mempunyai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, dengan kelimpahan SDA yang dimiliki itu membuat bangsa Indonesia sebagai tujuan investasi yang sangat memikat bagi para investor.
Hal tersebut membuat pengelolaan SDA benar-benar sangat diperhatikan agar sesuai dengan target yang semakin besar karena berhubungan dengan sektor ekonomi dan ekologi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat ini sebesar 5,2% di tahun 2018 dan tidak luput dari industri dalam negeri yang terus bertumbuh dan lebih banyak inovasi.
Berdasarkan data Menperin, Industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan pada sebesar 4,5% pada kuartal I/2018, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di angka 4,28%.
Kawasan industri masih memberikan dampak dan peran terbesar hingga mencapai 20,27% terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan itu ditopang oleh meningkatnya produksi yang baik di industri besar maupun industri kecil dan menengah (IKM). Selain itu, pertumbuhan juga didukung oleh kenaikan ekspor untuk komoditas non migas, seperti kelapa sawit.
Kelapa Sawit (Elaeis sp.) merupakan salah satu spesies tanaman Arecaceae atau famili Palma yang digunakan untuk pertanian komersial. Sejak tahun 1970-an tanaman penghasil minyak nabati mulai dikembangkan di Indonesia.
Selanjutnya, 20 tahun kemudian tepatnya pada awal tahun 1990-an tanaman kelapa sawit berkembang pesat hingga menjadi salah satu tanaman di industri perkebunan selain cengkeh, karet, kopi dan sebagainya.
Pada tahun 1990-an tercatat bahwa jumlah luasan area pekebunan sawit di Indonesia mencapai 1.126.677 Ha dengan hasil produksi kelapa sawit (Minyak Sawit) mencapai 2.412.612 ton.
Jika melihat data tersebut, lompatan perkembangan perkebunan sawit di Indonesia baik dari sisi luasan maupun dari sisi produksi yang dihasilkan, maka industri kelapa sawit di Indonesia dapat dikatakan memiliki nilai strategis.
Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian dalam Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015, menyatakan bahwa komoditas kelapa sawit pada sub sektor perkebunan tahun 2014 telah memberikan kontribusi terhadap PDB pertanian sempit sebesar 16,69% yang nilainya terbilang cukup tinggi dari sektor perkebunan yang lain.
Berkembangnya industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia, pada saat yang sama juga menimbulkan dampak-dampak negatif bagi sosial dan lingkungan.