Lihat ke Halaman Asli

Coretan Misbah Agung

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semua dimulai dari izin bagi sepasang langkah ini memasuki misbah agung itu

Harap, cita, impian.....terjawabkan sudah, dan ku kusuk mengucap, “Allah, Engkau telah pantaskan anakMu ini mengkaji sepercik ilmuMu yang fana hari ini, terberkatilah hambaMu ini, jadikan hambaMu selalu menjadi perpanjangan tanganMu...”

Langkah pertamaku terdengar masih lirih....

Kumulai dengan sepasang mata awamku. Mengamati hadirnya tangisan sang janin yang telah sampai di bumi....tumbuh merangkak, menggapai, berceloteh, tertawa.....dunianya teramati olehku hari demi hari....dan ku semakin mengerti bahwa ada irama Tuhan disana yang mengiringi langkah nya...hingga prosesnya tampak sangat indah, menakjubkan...

Aku belajar, bertanya, merangkai, dan akhirnya kudapatkan buah pikir ini untuk kuisikan ke dalam gelas keilmuanku yang semakin hari semakin terisi, jernih, berkilau oleh terpaan sinar Ilahi

Keesokan hari....tapak ini sampai pada langkah keduanya..

Babak baru teranugerahkan kembali untukku. Sang guru berkata,”ini bukanlah hanya sekedar apa yang kau lihat pada langkah pertamamu....tapi bagaimana selanjutnya, mengapa sebuah fakta dapat terbentuk, atau....sampai kapankah sang anak dapat tetap membuka mata dan belajar mengenal dunia lebih lama?”

Dunia mengajar tidak selalu dengan kemanisan, namun dibalik ketajaman bilah pedang yang tampaknya bisa memotong seketika, selalu tersimpan ketajaman yang elok untuk kau gunakan sebagai pemotong penderitaan anak-anak itu...

Sampai pada ketukan langkah ketigaku....

Guru berseru,” cepatlah bergegas, karena telah lengkap tangan Allah ada padaMu...”

Bisikan pada anak-anak itu sabda yang membangkitkan semangat juang mereka, semangat untuk tersenyum kembali, menatap dunia dengan kedua matanya yang berbinar, dan menggenggam dunia dalam tangannya...

Maka mereka akan datang padamu, seraya memberikan senyuman terindahnya, sambil kau pasti akan dengar nyanyian-nyanyiannya tentang kisah seribu satu malam terindah bersamamu, yang akan menyembuhkan dari mimpi buruknya....

Dan hari ini, kembali ku kusuk mengucap, “Allah, Engkau telah pantaskan anakMu ini mengkaji sepercik ilmuMu yang fana hari ini, terberkatilah hambaMu ini, jadikan hambaMu selalu menjadi perpanjangan tanganMu...”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline