Lihat ke Halaman Asli

Premium Ke Pertamax Menambah Masalah Baru

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan baru pemerintah akhir-akhir ini adalah mengalihkan pemakaian bahan bakar premium ke pertamax khusus untuk kendaraan pribadi terkecuali kendaraan niaga. Kebijakan ini dinilai oleh pemerintah dapat mengurangi peningkatan permintaan bahan bakar premium yang meningkat saat ini. Selain itu juga pemerintah menganggap ini sebagai langkah untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta saat ini dengan membatasi pemakaian kendaraan bermotor melalui pemakaian bahan bakar. Pembatasan bahan bakar ini menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat tanpa disadari. Akan tetapi, kebijakan itu justru akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Angka kemiskinan yang diharapkan oleh pemerintah dapat diredam melalui kebijakan ini, justru menjadi hal yang berbalik ketika pembatasan ini dilaksanakan karenan pembatasan pemakaian premium akan berdampak ke hal lainnya.
Pengalihan premium dianggap berdampak ke hal lainnya dikarenakan premium tidak hanya menjadi bahan bakar bagi kendaraan pribadi namun juga menjadi bahan bakar utama bagi kendaraan niaga lainnya. Ketergantungan akan premium bagi kelangsungan usaha menjadi alasan utama kenapa pengalihan ini akan menimbulkan masalah baru terutama bagi Indonesia. Sebagian besar pemakaian bahan bakar premium sangat dirasakan bagi kendaraan usaha yang justru jika premium dialihkan akan berdampak apada harga beli suatu barang. Salah satu contoh misalnya adalah kebutuhan bahan pokok, yang dimana distribusinya sangat mengandalkan pemakaian premium, jika premium menjadi langka untuk digunakan maka otomatis akan menaikkan nilai jual suatu barang yang akan di distribusi. Jika kenaikan nilai jual suatu barang kebutuhan pokok tidak hanya dirasakan oleh perusahaan tersebut, tapi akan semakin dirasakan terutama oleh golongan menengah kebawah yang akan semakin sulit untuk membeli kebutuhan bahan pokok.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline