Lihat ke Halaman Asli

Nampak Tapi Tak Terlihat, Terdengar Tapi Tak Bersuara (Rangga Risa Swara)

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di dalam realitas kehidupan sekarang ini banyak orang menilai tingkat kesuksesan seseorang dari apa yang nampak sehingga melupakan sesuatu yang terlihat, nah dari situlah kita dapat menyimpulkan bahwa memang orang-orang sekarang ini cendrung suka menipu dirinya sendiri dan lebih menyedihkannya lagi mereka di tipu oleh mata mereka sendiri, kenapa? karena mereka hanya selalu terlena dari sesuatu yang nampak dan tak pernah mencoba untuk menggunakan indra penglihatan mereka dengan baik (subtansi).

Dan adapun juga ke-anehan yang sehubungan dengan di atas kalau orang-orang sekarang ini cendrung lebih mendengarkan sesuatu yang terdengar sehingga tak menghiraukan sesuatu yang ber-suara, sungguh kasihan dan menyedihkannya mereka itu karena lagi dan lagi tertipu oleh alat indra mereka sendiri.

Bagaimana mungkin mereka tak tertipu kalau mereka hanya memakai alat indra tanpa menghubungkan sesuatu yg nampak ke-akal mereka dan memprosesnya sehingga tercipta sesuatu yang terlihat.

ketika tampak seorang pejabat yang menduduki jabatan penting tetapi kita mengetahuinya kalau orang-orang itu penindas dan perampok uang rakyat belum lagi memiliki paham kapitalisme, tetapi kita tetap masih menghargai dan mendengarkannya karena sesuatu yang nampak dan terdengar itu walaupun orang-orang itu selalu membuat rakyat susah dengan kebijakan-kebijakan mereka yg tak pernah mereka singkronkan dengan kebutuhan rakyat melainkan untuk kesenangan mereka sendiri, sedangkan kita sama sekali tak pernah memperhatikan dan menghiarukan pedagang kecil salah satunya pedagang pulsa yang dapat memenuhi kebutuhan kita demi kelancaran urusan dan pentingnya komunikasi kita, apakah itu bukan pembodohan kawan? silahkan kalian renungkan sendiri.

Ingat kawan tingkat terhakiki dari sebuah kesuksesan di dunia ini bukanlah dari apa yang nampak semata yang dapat mengelabui kita, tetapi kesuksesan dinilai dari bagaimana kita dapat berguna bagi banyak orang yang di mulai dari lingkungan kita (habluminannas).Maka dari itu kesalahan besarlah ketika kita mengaggap orang kecil itu tak patut di hiraukan suaranya karena tak menutup kemungkinan suaranya lebih berharga dari orang-orang yang kalian anggap besar dan karena 'sesuatu yang kecil akan selalu dapat melengkapi sesuatu yang besar tetapi sesuatu yang besar tak akan pernah apat melengkapi sesuatu yang kecil.Dan yang perlu pula di ketahui yaitu uang 1.000 yang selalu di kantongi orang kecil akan selalu menggenapkan uang 100.000 ribu yg selalu di kantongi oleh orang-orang besar sedangkan uang 100.000 tak akan pernag dapat menggenapkan uang 1000, jadi kesimpulannya  kebesaran individu hanya dapat di lengkapi oleh orang-orang kecil (masyarakat mempengaruhi individu)

jadi silahkan kalian renungkan sendiri apakah tetap ingin berada dalam keterbodohan dengan mengagung-agungkan sesuatu yang nampak atau menggunkan alat indra lalu di proses dengan baik di akal dan memunculkan sesuatu yang lebih men-subtansi (terlihat) ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline