Komunikasi yang intensif antar warga sekolah (guru-siswa) menjadikan sebuah proses pendambingan, pembimbingan berjalan dengan baik. Seperti halnya SMP Pangudi Luhur (PL) Domenico Savio Semarang telah memiliki wadahnya majalah sekolah " cahaya." Tidak hanya sekedar majalah dua bulanan, namun di era digital ini dalam upaya mempercepat komunikasi, redaksi majalah ini mengadakan acara Podcast, jumat (29/10/21) di ruang serba guna.
Podcast sendiri merupakan hasil rekaman audio yang dapat didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet. Hal itu berbeda dengan radio yang harus dilakukan dan ditayangkan secara langsung dalam frekuensi tertentu. Fleksibilitas podcast dapat diimplementasikan kapanpun serta dapat didengarkan melalui berbagai media elektronik yang ada.
Podcast yang merupakan salah satu media yang menjembatani saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah akrab dengan peserta didik SMP PL Domsav. Maka saat majalah bulanan Cahaya baru bisa sampai setelah tiga kali terbitan (saat penerimaan raport). Demi melepas kekangenan awak redaksi FX Triyas Hadi Prihantoro (Red Pel), Th. Endang Sispralita (editor) dan Susana Indarti (sekretasis redaksi) dengan pembawa acara Etnawati Monica melakukan podcast. Selanjutnya siswa bisa mengakses untuk melepas rindu melalui cannel https://www.youtube.com/watch?v=C0HHOPJU7L8.
Sampai saat ini tayangan ini sudah dilihat lebih dari 1000 pemirsa, menandakan bahwa majalah Cahaya dikangeni. Maklum sebagai satu-satunya sarana komunikasi Domsavian yang menyampaikan pesan-pesan akademi, kegiatan dan prestasi. Maka tidak heran majalah dua bulanan ini selalu ditunggu info-info menarik dan terbaru. Hanya karena masa pandemi tidak bisa diterima pembaca dua bulanan secara langsung (edisi cetak), namun terbitnya tetap tepat waktu sesuai perencanaan.
Dalam kesempatan ini Sekretaris Redaksi menyampaikan bagaimana suka duka dalam menentukan tema dan sirkulasi majalah. " agak deg-degan saat naskah belum terkumpul semuanya, padahal sudah deadline," ucap guru IPS ini.
Podcast Cahaya semakin menarik karena nara sumber menguasai materi sesuai bidangnya. Harapannya majalah Cahaya tetap eksis yang saat ini sudah menginjak tahun ke XV (lima belas) dengan format tabloid. Begitu!
hans
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H